PARBOABOA – Dalam materi Bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis teks, salah satunya teks eksplanasi. Apakah kamu pernah membaca teks tentang proses terjadinya bencana alam di media cetak? Jika pernah, itu merupakan salah satu contoh dari teks eksplanasi.
Lantas, apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?
Teks eksplanasi adalah teks atau paragraf yang berisi tentang “alasan” dan “metode” proses terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa tersebut dapat berupa alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan fenomena lain yang telah terjadi.
Tujuan dari teks eksplanasi ini adalah untuk menggambarkan satu atau lebih peristiwa yang melibatkan kausalitas dan proses. Di sini, penulis harus menjelaskan kejadian sejelas mungkin sehingga pembaca dapat mengumpulkan informasi penting dari apa yang sedang dijelaskan.
Sama seperti jenis teks lainnya, teks eksplanasi tentunya memiliki ciri, struktur dan kaidah khusus yang membedakannya. Berikut ini adalah ciri-ciri, struktur dan kaidah dari teks eksplanasi.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
1. Strukturnya Jelas
Ciri-ciri teks eksplanasi yang paling menonjol adalah strukturnya yang jelas. Oleh karena itu, struktur deskripsi dimulai dengan pernyataan umum, diikuti dengan urutan hubungan sebab akibat, dan kemudian pandangan atau ketentuan penulis.
2. Fakta
Menurut sifatnya, teks eksplanasi berbasis data yang merupakan fakta, berdasarkan data, dan memuat pembahasan ilmiah menurut ilmu pengetahuan yang berlaku. Oleh karena itu, jenis teks ini tidak dibuat secara imajinatif.
3. Teks
Informatif berisi informasi terkini yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, itu terbarukan dan tidak ketinggalan zaman. Kata informatif mengacu pada dukungan teori dan penelitian ilmiah yang membuka lebih banyak perspektif dan perspektif kepada pembaca kami
4. Tidak Meyakinkan atau Tidak Bersifat Persuasif
Teks eksplanasi berbeda dengan editorial. Ketika editorial berpengaruh, pernyataan itu lebih banyak menyampaikan fakta. Penjelasan yang diberikan lebih merupakan penjelasan tentang proses sebab akibat dari fenomena tersebut.
5. Membuat Penanda Urutan
Penanda urutan menekankan urutan atau menggunakan level titik. Misalnya, gunakan urutan Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, dan seterusnya. Bagian terakhir berisi informasi dan data penting yang dapat menjawab peristiwa tersebut. Itulah ciri teks ini. Dibandingkan dengan teks lain, teks ini cenderung tidak terpengaruh oleh data atau teori. Murni menjelaskan dan menjawab hanya satu fenomena.
Struktur Teks Eksplanasi
Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini.
1. Judul
Seperti halnya teks apapun, judul itu tentu saja harus ada. Tulislah dengan bahasa yang singkat, padat dan jelas dalam kaitannya dengan penulisan judul yang baik. Penulisan judul tidak harus terlalu panjang, menghilangkan esensi dari apa yang dideskripsikan. Coba tuliskan poin-poin tentang fenomena yang akan dijelaskan.
2. Pernyataan Umum
Kemudian kamu dapat memasukkan struktur kedua untuk memulai dengan pernyataan umum. Untuk membuat pernyataan umum, kamu dapat menuliskannya dengan informasi sederhana tentang fenomena tersebut.
3. Menjelaskan Urutan Sebab dan Akibat
Inti dari cara menulis teks eksplanasi adalah penjelasan kausalitas. Di sinilah penjelasan yang lebih jelas tentang proses dimulai.
4. Interpretasi
Bagian ini tentu saja dapat diisi dengan pendapat dan perspektif penulis, berdasarkan deskripsi data dan fenomena itu sendiri. Terakhir, tutup dengan kesimpulan. Kesimpulan harus singkat, padat dan jelas.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan berikut ini:
- Menggunakan kalimat pasif
- Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
- Terdapat istilah ilmiah
- Menggunakan kata kerja material dan rasional
- Bersifat informative
Berdasarkan pemaparan tersebut, inti dari teks eksplanasi berada pada bagian deretan penjelasan karena berisi proses (mengapa dan bagaimana) terjadinya peristiwa atau fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial.
Jenis-jenis Teks Eksplanasi
Dalam praktiknya, teks Eksplanasi juga memiliki beberapa jenis, sebagai berikut.
1. Teks Eksplanasi Sequential
Jenis teks Eksplanasi ini menjelaskan secara rinci tahapan- tahapan suatu fenomena, seperti urutan daur hidup rantai makanan.
2. Teks Eksplanasi Faktorial
Teks Eksplanasi ini adalah jenis deskripsi yang menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu proses, misalnya dampak penjajahan.
3. Teks Eksplanasi Teoritis
Penjelasan ini mengandung spekulasi tentang potensi di balik fenomena alam. Misalnya, jika Gunung Merapi meletus dapat memicu bencana alam lain yang lebih dahsyat.
4. Teks Eksplanasi Kausal
Teks Eksplanasi adalah jenis penjelasan yang menjelaskan sebab atau sebab dari sesuatu yang berubah secara bertahap. Contoh proses longsor.
Cara Membuat Teks Eksplanasi
Setelah mengetahui penjelasan di atas, tibalah saatnya untuk belajar membuat teks eksplanasi. Berikut cara membuat teks eksplanasi.
1. Menentukan Subjek Untuk Membuat Teks Eksplanasi
Ada dua pola dalam teks eksplanasi, yakni pola perkembangan kausal dan pola perkembangan proses. Ada beberapa langkah untuk menempatkan pola saat membuat teks Eksplanasi, langkah pertama adalah membuat tema. Tema adalah ide atau gagasan utama untuk menciptakan sebuah karya seperti teks deskriptif.
2. Membuat Kerangka Teks Eksplanasi
Setelah topik untuk membuat teks eksplanasi ditentukan, langkah kedua adalah membuat kerangka. Anda dapat mengatur teks deskriptif dengan lebih baik dengan membuat kerangka sebelum menyusun teks deskriptif.
3. Mengembangkan Struktur Deskriptif
Langkah terakhir dalam membuat teks deskriptif adalah pengembangan struktur yang telah disiapkan sebelumnya. Bentuk kerangka yang telah ada tersebut dapat dikembangkan jadi sebuah teks yang informatif. Cara mengembangkan teksnya pun dapat kamu susun dari pernyataan umum, identifikasi fenomena, proses kejadian atau fakta, kemudian baru menulis kesimpulan dari fenomena tersebut.
Itula penjelasan lengkap mengenai letak inti teks eksplanasi. Semoga bermanfaat!