Varian Botswana Muncul, Untung Indonesia Belum Terima Penerbangan dari Afrika

Indonesia belum menerima kedatangan WNA dari Australia

PARBOABOA, Pematangsiantar - Penemuan mutasi baru dari virus corona yang ditemukan di Afrika yakni varian Covid-19 B.1.1529 atau varian Botswana, membuat sejumlah negara menutup pintu kedatangan mereka dari negara-negara di benua Afrika.

Singapura yang merupakan negara tetangga Indonesia menjadi salah satu negara yang melarang kedatangan dari Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe.

Namun masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir, Indonesia saat ini hanya membuka pintu kedatangan internasional hanya untuk pelaku perjalanan dari 19 negara.

Dikutip dari CNNIndonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi antisipasi penularan virus telah dilakukan dengan menutup penerbangan dari Afrika.

"Antisipasi kami masih sama, karena aturan WNA yang masuk ke Indonesia kan juga masih terbatas di 19 negara," kata Nadia, Jumat (26/11).

Adapun daftar negara yang telah diperbolehkan berkunjung ke Indonesia adalah Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Nadia juga menjelaskan bahwa varian baru itu belum ditemukan di Indonesia.

"Belum [ditemukan] ya, belum masuk Indonesia," lanjutnya.

Varian Botswana pertama kali ditemukan di daerah Botswana, salah satu negara bagian di Afrika Selatan. Virus ini telah ditemukan di Botswana, Afrika Selatan, Hong Kong, dan Israel.

Botswana ini adalah virus Corona yang paling berevolusi, karena membawa 32 mutasi. Para ilmuwan pun khawatir bahwa varian yang disebut B.1.1.529 atau varian Botswana itu bakal mendorong lonjakan kasus penularan COVID-19.

Umumnya, mutasi lonjakan memungkinkan virus untuk beradaptasi dan menjadi lebih ganas, serta lebih mampu menghindari kekebalan alami dan vaksin.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS