PARBOABOA, Jakarta - Intitut Kesenian Jakarta (IKJ) mungkin saja tidak begitu familiar dimata para anak muda kebanyakan dimana para kaum muda sekarang biasanya taunya hanya kampus-kampus negeri yang merekrut mahasiswa melalui SMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri) saja. Ini dikarenakan IKJ memang bukanlah perguruan tinggi negeri, melainkan perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh yayasan yang menaungi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Seperti namanya, tentu saja kampus ini tersegmentasi pada disiplin ilmu berbau seni saja, seperti seni rupa, seni peran dan seni pertunjukan.
Memang di Indonesia tidak banyak perguruan tinggi yang berkonsep seperti IKJ, salah satunya yakni Institut Seni Indonesia (ISI) di Jogjakarta yang sebelumnya bernama Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI).
Kampus Intitut Kesenian Jakarta terbukti menjadi pencetak para seniman yang mampu bersaing di dunia hiburan tanah air. Sederet selebriti dan seniman tingkat nasional berhasil ditelurkan oleh kampus yang menempati lahan sempit dibilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat itu.
Sebut saja Vincent Rompies dan Desta mahendra yang saat ini dipuncak karirnya, menjadi artis pria paling diminati tahun 2021. Juga bebrapa kelompok musik sebut saja Clubeighties, Naif, Whiteshoes and The Couple Company, The Upstairs dan banyak lagi lainnya.
Iwan Fals juga diketahui pernah menempuh pendidikan di kampus yang terletak bersebelahan dengan Taman Ismail Marzuki tersebut. Vokalis Band BIP, yakni Ipang Lazuardi juga tercatat sebagai alumnus IKJ. Juga sederet artis lainnya seperti Henry Foundation dan aktor papan atas Indonesia Riki Malau.
Ikatan antar alumnusnya pun terbilang kuat dimana masih seringnya terjalin hubungan antara alumnus dengan alumnus lainnya baik itu dari angkatan diatasnya ataupun angkatan dibawahnya, bahkan dengan para dosennya.
Dalam podcast di saluran Youtube Ngobrlys, seringkali diceritakan sisi lain kehidupan di kampus IKJ. Vokalis The Upstairs, Jimy Multazam dan Riki Malau yang menggawangi podcast tersebut sering sekali menceritakan kehidupan mereka dahulu saat menjadi mahasiswa IKJ.
Dalam podcasnya juga mereka mengatakan kalau di kampusnya, menyapa dosen jarang dengan panggilan Pak atau Bu seperti di kebanyakan kampus dan lembaga pendidikan lainnya. Di IKJ justru terbiasa memanggil dosen dengan sapaan Bang, Kakak, atau Mas.
Menurut Salah satu Dosen Senior IKJ, Tantio Adjie (65), sapaan "Bang" atau "Mas" tersebut sudah menjadi turun-temurun antar generasi di kampus IKJ. Entah dari mana dimulai, yang pasti para dosen dan mahasiswa seperti tanpa ada kesepakatan tertulis menyepakati sapaan Abang dan Kakak atau Mas tersebut.
Tantio Adjie sendiri merupakan seniman yang dilahirkan di IKJ dan kemudian menjadi dosen ditempat dia kuliah dulu. Mas Adjie, sapaan akrabnya, dikenal sebgai seniman seni rupa kebanggaan Indonesia. Karya-karya lukisan dan gambar khas pewayangan yang dibuatnya tersohor bahkan hingga ke luar negeri seperti Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan Filipina.
Institiut Kesenian Jakarta didirikan pada tahun 1970 yang merupakan gagasan gubernur Jakarta pada saat itu, Ali Sadikin. Ali sadikin menampung usulan dari para seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Jakarta yang kemudian difasilitasi dengan didirikannya Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ), yakni cikal bakal berdirinya IKJ. LPKJ berganti nama menjadi IKJ pada tahun 1981 dan resmi menjadi lembaga pendidikan formal.
Adapun Jurusan yang diajarkan di kampus ini tentunya yang berhubungan dengan seni. Jurusan-jurusan tersebut disebar kedalam Fakultas-fakultas di IKJ yaitu Fakultas Seni Rupa (FSR), Fakultas Seni Pertujukan (FSP), dan Fakultas Film dan Televisi (FFTV).
Sedangkan alumni terkenal dari kampus ini selain yang sudah disebutkan diatas antara lain sutradara Ternama Indonesia Mira Lesmana, kemudian juga Garin Nugroho yang juga seorang sutradara, Didi Petet, Aktor kawakan Slamet Rahardjo dan Sutradara sekaligus penulis naskah film terkenal Jujur Pranoto.