PARBOABOA, Bandung - Kasus kematian Handi (18) dan Salsa (14) belakangan ini mendapat sorotan besar dari publik. Pasangan yang menjadi korban tabrakan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut, justru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Identitas pelaku penabrakan yang sempat membawa korban ke rumah sakit menjadi teka-teki paling besar dalam kasus ini. Namun beruntung Polisi Militer yang melakukan penyelidikan bergerak cepat mengumpulkan bukti dan berhasil mengungkap identitas para pelaku.
Menurut keterangan dari Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Prantara Santosa, ketiga pelaku adalah anggota TNI Angkatan Darat yakni:
- Kolonel Infanteri P yang berdinas di Komando Resor Militer 133/Nani Wartabone. Saat ini P menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.
- Kopral Dua DA anggota Kodim Gunung Kidul, Kodam IV/Diponegoro. Ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
- Kopral Dua Ahmad anggota Kodim Demak, Kodam IV/Diponegoro. Ia juga tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
Adapun ketiga tersangka melakukan pelanggaran atas Pasal 310 dan 312 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. Kemudian Pasal 181, Pasal 359, Pasal 338, dan Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.
Terkait kasus ini, Pranata mengatakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun meminta ketiganya diberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer.
Kasus ini awalnya ditangani oleh Polresta Bandung, namun karena pelaku adalah anggota TNI, kasus ini telah dilimpahkan kepada Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi.
Kronologi kasus kematian Handi dan Salsa
Seperti diberitakan Parboaboa sebelumnya, Handi dan Salsa adalah korban kecelakaan saat keduanya melintas dari arah Bandung menuju Limbangan pada Rabu (8/12) sekitar pukul 15.20 WIB. Kemudian pasangan tersebut dibawa oleh 3 orang penumpang mobil tersebut, dengan alasan akan dibawa menuju ke rumah sakit.
Pihak keluarga yang melakukan pencarian ke seluruh rumah sakit di daerah tersebut, tak kunjung menemukan keberadaan keduanya. Berselang beberapa hari setelah kejadian tersebut, tepatnya pada Sabtu (11/12) jasad keduanya ditemukan terpisah di Sungai Serayu. Salsa ditemukan di Cilacap, sedangkan Handi ditemukan di Banyumas, Jawa Tengah.
Dari hasil autopsi ditemukan bahwa Handi di buang ke dalam sungai dalam keadaan hidup, karena di dalam paru-parunya ditemukan pasir dan air. Sedangkan Salsa diduga meninggal karena luka di kepala saat tabrakan.
Video saat Handi dan Salsa dibawa mobil yang menabrak tersebut sempat viral di media sosial dan menjadi barang bukti yang digunakan untuk menyelidiki kasus ini.
Saat berita ini diturunkan, motif dari kasus ini masih tanda tanya. Apakah pihak berwajib dapat segera menguak misteri kasus kematian Handi dan Salsa? Ikuti terus perkembangan penyelidikannya di Parboaboa.