PARBOABOA, Jakarta – Harga telur ayam di sejumlah daerah kini tengah melonjak naik. Dikutip dari hargapangan.id, rata-rata harga nasional telur ayam ras sebesar Rp30.450 per kg.
Untuk daerah DKI Jakarta, harga telur ayam berada di level Rp31.000 per kg. Untuk daerah Jawa Barat seperti kota Bogor, komoditas tersebut dibanderol Rp31.500 per kg.
Sementara di Depok, telur ayam dijual dengan harga Rp30.500 per kg, dan di kota Bekasi sebesar Rp30.750 per kg.
Harga telur ayam paling mahal ada di Maluku dan Papua yang tembus Rp39.600 per kg. Kemudian di Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Tengah masing-masing harga telur ayam di angka Rp33.450 per kg, Rp34 ribu per kg, dan Rp34.600 per kg.
Jika dibandingkan dengan pekan lalu, rata-rata nasional harga telur ayam naik lebih kurang Rp1.000 dari sebelumnya Rp29.450.
Alhasil, banyak pembeli yang mengeluhkan kondisi tersebut. Para pedagang pun mengalami penurunan omzet dan harus mengurangi stok yang tidak seperti biasanya.
Agus Suhendar (36), seorang pedagang di Pasar Muka Cianjur mengatakan, kenaikan harga ini sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir secara bertahap.
“Dari harga normal Rp 22.000 naik Rp 28.000, dan usai Idul Adha kemarin jadi Rp 31.000 per kilogram hingga sekarang,“ kata Agus kepada Kompas.com, Minggu (21/8).
Sementara Siti Aisyah (30) seorang pembeli mengaku sudah mengetahui harga telur naik. Karena itu, ia memilih belanja langsung ke pasar agar bisa mendapatkan harga lebih murah.
“Iya naik, apalagi kalau di warung, ada yang sampai Rp32 ribu, makanya ke sini. Ya semoga saja cepat turun lagi,“ ucap Aisyah kepada Kompas.com saat ditemui di Pasar Muka Cianjur, Minggu.
Dikutip dari Kontan, Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Samhadi mengatakan, penyebab harga telur naik dipicu karena banyaknya permintaan untuk program bantuan sosial di setiap daerah.
"Jadi karena pada Agustus ini beberapa wilayah khususnya Jawa ada realisasi Bansos, maka banyak sentra produksi telur seperti Blitar yang mengalir untuk program bansos," jalas Samhadi.
Selanjutnya, kata Samhadi harga telur sendiri di tingkat peternak tidak mengalami kenaikan yaitu di level Rp 23.000 per kg-Rp 25.000 per kg.
Umumnya, kata dia, saat di tingkat pedagang harganya biasanya dijual menjadi Rp 28.000 per kg.
"Namun karena permintaan meningkat mungkin jadi mahal Rp 30.000 per kg, karena stok di pedagang jelas sedikit terbatas ya," tutur Samhadi.
Presiden Peternak Layer Nasional, Ki Musbar Mesdi mengungkapkan, penyebab lain harga telur naik karena total populasi ayam yang produksi baru akan mulai pulih, setelah dua tahun terakhir populasi ayam produksi terkoreksi karena harga telur jatuh selama Pandemi Covid 19 yang membuat peternak mengafkir ayamnya.
"Diharapkan dalam 2-3 bulan total populasi ayam periode produksi akan pulih kembali," terang Musbar.