Harga BBM Nonsubsidi Naik, Masyarakat Pematang Siantar Pindah ke BBM Subsidi

Pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis pertamax (Ron 92) dari Rp13.600 menjadi Rp14.300 per liter dan pertamax turbo (Ron 98) dari Rp16.250 menjadi Rp16.950 per 1 Oktober 2023. (Foto: PARBOABOA/Calvin Siboro)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi per 1 Oktober lalu memicu peralihan penggunaan ke BBM subsidi.

Pasalnya, selisih harga antara BBM subsidi dan BBM nonsubsidi dirasakan masyarakat sudah sangat tinggi.

Pantauan PARBOABOA, Rabu (05/10/2023) dari harga yang tertera di papan SPBU Pematang Siantar terpantau harga BBM jenis pertamax (Ron 92) naik dari Rp13.600 menjadi Rp14.300 per liter. Pertamax turbo (RON 98) dari Rp16.250 menjadi Rp16.950.

Kemudian harga BBM jenis dexlite (CN51) naik dari Rp16.700 menjadi Rp17.550 dan pertamina dex (CN53) dari Rp17.250 menjadi Rp18.250.

Sementara harga BBM jenis pertalite dan biosolar tidak mengalami kenaikan harga sama sekali.

Salah seorang warga Pematang Siantar, Denny (17), mengaku akan mempertimbangkan untuk beralih ke BBM jenis pertalite karena harganya lebih murah.

"Kayaknya ganti pakai Pertalite lah bang. Lumayan juga kenaikannya. Apalagi buat pelajar kayak aku yang uang bensinnya masih dari orang tua," katanya kepada PARBOABOA.

Selama ini Denny mengaku menggunakan BBM jenis pertamax. Ia beralasan perbedaan oktan yang membuat mesin motornya bekerja lebih optimal.

"Kalau pakai pertamax juga lebih irit sebenarnya. Kalau ngisi full (penuh) itu bisa bertahan sampai seminggu lebih. Kalau pakai pertalite paling cuman bertahan 5 hari," ungkapnya.

Denny berharap kenaikan harga BBM nonsubsidi tidak membuat BBM subsidi menjadi langka.

"Saya khawatir justru karena kenaikan harga BBM nonsubsidi, banyak pengguna yang beralih dan membuat stok BBM subsidi semakin berkurang," ungkapnya.

Selain Denny, keluhan serupa juga disampaikan pengguna BBM nonsubsidi lain, A Sitanggang (65) yang memikirkan untuk beralih ke biosolar untuk bahan bakar kendaraannya.

"Kenaikannya lumayan ya. Hampir Rp1.000. Niatnya mau beralih pakai biosolar tapi pasti mesinnya lah nanti yang enggak sehat," katanya kepada PARBOABOA, Kamis (05/10/2023).

Selama ini, Sitanggang menggunakan dexlite untuk bahan bakar kendaraannya.

Dikonfirmasi terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Susanto August Satria, menjamin ketersediaan BBM subsidi seperti pertalite dan biosolar imbas kenaikan harga BBM nonsubsidi di seluruh provinsi itu.

Susanto menjelaskan, penyesuaian harga BBM nonsubsidi saat ini masih yang paling murah dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

"Pertamina percaya bahwa dengan keunggulan produk Bahan Bakar khusus (BBK) seperti pertamax, pertamax turbo, dexlite dan pertamina Dex, para pelanggan setia produk BBK Pertamina akan tetap menggunakan bahan bakar tersebut," katanya kepada PARBOABOA, Kamis (05/10/2023)

Susanto menambahkan, kenaikan harga BBM nonsubsidi saat ini dipengaruhi harga minyak dunia yang beberapa bulan ini mengalami kenaikan.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS