PARBOABOA, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dalam sepekan terakhir.
Dilansir dari akun Twitter resmi @BPPTKG, tercatat jika setidaknya ada 194 kali Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava ke arah barat hingga selatan selama pengamatan 28 Juli-3 Agustus 2023.
Guguran lava itu meliputi 12 kali ke hulu Kali Boyong dengan ketinggian jarak luncur maksimal 1.600 meter dan 182 kali ke hulu Kali Bebeng dengan ketinggian 2.000 meter.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan jika selama sepekan terakhir itu, terdengar sebanyak 39 kali suara guguran dari pos Babadan.
Guguran lava itu, lanjut dia, terdengar mulai dari intensitas kecil hingga sedang.
“Guguran lava teramati sebanyak 194 kali ke arah selatan dan barat daya,” ucap Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya dilansir Senin (7/8/2023).
“Suara guguran terdengar 39 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Agus menyebut bahwa aktivitas kegempaan cukup tinggi di gunung tersebut.
Dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi mengalami 1 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 19 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 115 kali gempa Fase Banyak (MP), 848 kali gempa Guguran (RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
Menurutnya, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi, yakni berupa aktivitas erupsi efusif. Di mana, status aktivitas gunung pun ditingkatkan ke Siaga.
Adapun cuaca di gunung tersebut secara umum cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut.
Terlihat ada asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.
Editor: Maesa