PARBOABOA, Jakarta - Badan Informasi Geospasial (BIG) menemukan keberadaan gunung bawah laut di perairan Pacitan, Jawa Timur setinggi 2.300 meter dan memiliki diameter sekitar 10 kilometer.
Gunung tersebut berada sekitar 200 Kilometer (Km) barat daya Pacitan dengan kedalaman antara antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengatakan, gunung bawah laut ini tercipta karena efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudera Hindia. Prosesnya berlangsung lama dan tidak terjadi secara tiba-tiba.
Ia mengatakan, di bawah lantai samudera yang ada di dasar laut memiliki morfologi yang tidak mulus dan memiliki tonjolan-tonjolan yang biasanya dikenal dengan sebutan Roo Rise. Dari hasil penelitian ditemukan salah satu Roo Rise terbesar ada di selatan Pacitan.
"Ini istilahnya seperti lantai yang ada tonjolannya. Nah, tonjolan itu disebut roo rise. Dan, salah satu yang terbesar hasil identifikasi para peneliti itu ya berada di selatan Pacitan tersebut,’" jelasnya, Minggu (12/02/2023).
Namun, Erwin masih belum dapat menjelaskan apakah gunung yang baru ditemukan itu aktif atau tidak, karena peniliti BIG masih melakukan penelitian terkait potensi bahaya gunung tersebut.
"Yang pasti, proses penelitian masih terus dilakukan oleh BIG dan ahli geologi terkait temuan gunung bawah laut di Pacitan itu,’’ tutur Erwin.
Hingga saat ini, gunung bawah laut itu juga belum diberi nama.
Gunung laut dapat menjadi ancaman bagi manusia apabila terjadi longsor dan memicu tsunam. Tsunami yang ditimbulkan dari longsor gunung bawah laut bisa membahayakan karena muncul tanpa tanda-tanda atau peringatan.