PARBOABOA, Jakarta – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat, menerbitkan surat edaran yang berisi imbauan kepada warganya untuk berjalan kaki dalam rangka menekan lonjakan inflasi.
Menurut Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Lery Rupidara, surat edaran tersebut dikeluarkan pada tanggal 7 November 2022 lalu.
Ia menjelaskan bahwa imbauan tersebut dikeluarkan karena inflasi saat ini sedang meningkat baik di tingkat daerah maupun nasional.
"Tanggal 7 November 2022 itu ada edaran bersifat himbauan untuk berjalan kaki atau bersepeda bebas kemanapun berapa jarak pun terserah kemampuan dan kebutuhan setiap orang," kata Lery, Selasa (28/2/2023).
"Hal ini dalam rangka pengendalian inflasi juga ramah lingkungan dan sehat. Ini bersifat himbauan," imbuhnya.
Menurut Lery, imbauan untuk berjalan kaki ataupun bersepeda merupakan ajakan yang baik. Namun, dia menegaskan bahwa imbauan tersebut tidak menjadi kewajiban bagi warga karena berkaitan dengan hak asasi masing-masing individu.
"Jika memungkinkan, itu baik dilakukan. Namun jika tidak memungkinkan, maka tidak masalah," jelasnya.
Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia masih relatif stabil dan cenderung rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara (Asosiation of South East Asian Nations/ASEAN) dan bahkan negara G20.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, inflasi Januari 2023 tercatat sebesar 5,28 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibanding bulan Desember 2022 yang sebesar 5,51 persen (yoy).
“Tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar,” kata Febrio dalam keterangan resmi, Kamis (2/2/2023).