PARBOABOA, Jakarta - Polri telah menyiapkan rencana pengamanan secara matang jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023.
Hal tersebut disampaikan Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Drs. Verdianto I. Bitticaca dalam diskusi bertajuk 'Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN' yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMBB), Jumat (1/8/2023).
Verdianto mengatakan, salah satu aspek pengamanan yang menjadi perhatian khusus Polri adalah ancaman siber dalam proses penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN.
Menurutnya, Polri sudah melakukan sejumlah pemetaan terhadap potensi ancaman siber yang dapat mengganggu jalannya KTT ke-43 ASEAN setelah mendapat laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Tak hanya itu, antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan keamanan lainnya, seperti terorisme, demonstrasi, dan aksi kriminal lainnya sudah dipersiapkan Polri secara matang.
"Masalah paling unjuk rasa, tetapi mudah-mudahan tidak ada pas waktu pelaksanaan, karena jangan sampai mengganggu konsentrasi," ungkap Verdianto.
Kemudian, untuk mengurai kemacetan, Polri telah menerapkan sistem buka tutup jalur di sejumlah ruas jalan utama di sekitar lokasi kegiatan. Namun, jika ada angkutan penting yang sifatnya darurat, akan dikawal polisi.
Selain itu, rekayasa lalu lintas menjadi salah satu opsi yang dilakukan Polri untuk mengurai kemacetan. Masyarakat, demikian Verdianto, juga diharapkan untuk membantu menjaga ketertiban lalu lintas.
Dalam KTT ke-43 ASEAN kali ini, Polri akan mengerahkan 6.182 personel untuk pengamanan, yang tersebar di DKI Jakarta dan dua daerah penyanggah, yakni Banten dan Jawa Barat.
Menurut Verdianto, Polri juga telah menggelar Operasi Cipta Kondisi sejak delapan bulan lalu, untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Operasi ini meliputi beragam kegiatan, mulai dari patroli rutin di wilayah rawan, operasi yustisi, peningkatan sosialisasi hukum dan ketertiban, hingga kegiatan bakti sosial.
Kegiatan-kegiatan ini, kata Verdianto, telah membuahkan hasil positif. Sehingga kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polda Metro Jaya menjadi lebih kondusif.