PARBOABOA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menilai bahwa kasus tewasnya Asiah Shinta Dewi Hasibuan yang jatuh dari lift Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara merupakan persoalan serius yang harus dipertanggungjawabkan.
Apalagi, lanjutnya, Asiah baru ditemukan tiga hari setelah dilaporkan pihak keluarga korban terjebak di lift.
Karenanya, Ketua Komisi V ini meminta agar pihak kepolisian segera mengusut hingga tuntas kasus yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Selain itu, Lasarus juga memberikan dukungannya terhadap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak operator Bandara Kualanamu.
"Kami juga mendukung proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Bahwa apakah ada kelalaian yang menyebabkan melayangnya nyawa seseorang. Ini persoalan serius yang harus dipertanggungjawabkan," kata Lasarus dalam keterangan resminya, Kamis (04/05/2023) dilansir Parlementaria.
Di sisi lain, ia berharap insiden yang menewaskan Asiah Shinta Dewi Hasibuan ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh bandara yang ada di Indonesia untuk memprioritaskan keamanan.
"Keamanan adalah prioritas untuk menjamin kenyamanan dan kepercayaan publik. Jangan abai terhadap aspek keamanan karena ini menyangkut masalah keselamatan," ujarnya.
"Jangan main-main dengan infrastruktur dan perawatan fasilitas di Bandara. Keamanan di lingkungan bandara mempertaruhkan nyawa ribuan manusia. Keamanan di lingkungan bandara menentukan kenyamanan dan kepercayaan publik. Oleh karenanya, apabila ditemukan sedikit saja kendala teknis menyangkut pelayanan bandara, maka harus secepat mungkin diatasi," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa bandara internasional bukan hanya melayani penerbangan domestik saja, tapi juga penerbangan luar negeri.
Oleh karena itu, ia meminta jangan sampai ada sedikit kelalaian yang menyebabkan nama Indonesia jatuh di mata dunia.
Pada kesempatan yang sama, Lasarus turut menyoroti keluhan keluarga korban yang merasa pihak Bandara Kualanamu tidak memberi bantuan maksimal saat korban dilaporkan terjebak dalam lift.
"Dalam pelayanan jasa, sikap kooperatif harus dijunjung tinggi apalagi ini masalah keselamatan. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan," ucapnya.
Ia juga menyayangkan tidak adanya petugas yang memantau CCTV saat insiden itu terjadi.
Terkait hal itu, ia menilai bahwa perlu ada perbaikan besar-besaran terhadap pengelolaan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.
"Sebagai bentuk pengawasan, kami menuntut adanya perbaikan dalam pengelolaan pelayanan di Bandara Kualanamu," ujarnya. Kami juga ingin memastikan semua bandara di Indonesia dalam kondisi aman, nyaman, dan tidak abai terhadap unsur keselamatan pengunjung," tandasnya.