PARBOABOA, Simalungun - Masyarakat Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara menyayangkan tidak adanya informasi atau pemberitahuan dari pemerintah terkait program-program pelatihan yang mampu menghasilkan lapangan pekerjaan.
Bahkan, menurut salah seorang warga di Desa Nusa Harapan, Kecamatan Siantar, Josua Damanik, mengaku tidak mengetahui 4 program pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemerintah Kabupaten Simalungun. Padahal ia berharap ia bisa memperoleh pekerjaan dengan pelatihan dari pemerintah.
Selain itu, Josua meminta program pelatihan kerja tersebut dipublikasikan secara terbuka di media sosial agar semua orang bisa mengetahuinya.
"Saya tidak tahu ada pelatihan seperti itu, saya sudah menganggur selama 3 tahun, kalau saya dapat informasi tersebut dan bisa mengikuti pelatihannya mungkin peluang saya untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih mudah," katanya kepada PARBOABOA, Senin (3/7/2023).
Hal serupa juga dikeluhkan Nindi Aprilia, warga desa Pematang Simalungun, Rambung Merah Kecamatan Siantar.
Menurutnya adanya pemberitahuan akan memudahkan dirinya mendaftarkan diri menjadi peserta untuk mempelajari hal-hal yang belum diketahuinya sebelumnya.
"Jika ada kesempatan saya mau mendaftarkan diri saya, sebagai seorang ibu untuk menghidupi 2 anak, saya masih bergantung kepada kedua orang tua saya. Saya harap bisa ikut serta pelatihan tersebut dan membuka usaha saya sendiri untuk menghidupi anak saya," ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Simalungun pada Maret 2023, jumlah pengangguran terbuka di kabupaten itu sebanyak 25.114 orang tahun lalu.
Untuk menekan angka pengangguran tersebut, Pemerintahan Kabupaten Simalungun membuka 4 paket program pelatihan kerja.
Empat paket pelatihan tersebut berbasis Kompetensi antara lain, pelatihan olahan kue berbasis roti, barista, pembuatan kue komersial dan tukang pijat atau spa therapist.
Dalam pelatihan ini, Dinas Ketenagakerjaan Simalungun bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Provinsi Sumatra Utara.
"Untuk kategori peserta, di antaranya tidak sedang bekerja, tidak sedang kuliah, memiliki identitas domisili di kabupaten Simalungun," ucap Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah Simalungun, Riando Purba.
Pelatihan tersebut akan dilakukan selama kurang lebih 20 hari per paket pelatihannya dan masing-masing peserta dari setiap paketnya berjumlah 16 orang.
"Kita akan melatih 64 orang dari 4 paket pelatihan selama 20 hari per jenis paket pelatihannya," jelas Riando.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha UPTD Balai Kerja Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara, Veronica Togatorop mengatakan selain mengurangi tingkat pengangguran juga menambah wawasan bagi generasi muda untuk semakin giat bekerja, berkompeten dan berdaya saing.
"Para peserta yang telah selesai melakukan pelatihan akan mendapatkan sertifikat untuk modal mereka dalam mencari pekerjaan atau melamar di suatu perusahaan dan untuk membuka suatu usaha," imbuh Veronica.