PARBOABOA, Jakarta – Ahli Herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy buka suara soal fenomena buaya yang mengantarkan jasad balita 4 tahun ke tepi sungai agar dapat ditemukan oleh warga di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, pada Jumat (20/01/2023) lalu.
Menurutnya, peristiwa tersebut bisa terjadi secara alami karena insting seekor buaya yang kerap memindahkan mangsanya. Artinya, buaya itu berkemungkinan akan menjadikan jasad balita sebagai makanannya.
"Kita melihat dia (buaya) seakan-akan mengantarkan jenazah. Tapi sebenarnya, kebetulan saja ketika manusia menemukan, buayanya menghindar terus mangsanya ditinggal," kata Amir dalam keterangannya, Senin (23/01/2023).
Ia menjelaskan, buaya tidak langsung memakan mangsanya bulat-bulat layaknya ular. Sebab, hewan predator itu akan terlebih dahulu menenggelamkan mangsanya beberapa hari dengan disembunyikan di bawah akar-akar pohon bawah sungai.
Hal itu dilakukan, kata Amir, agar mangsa dapat membusuk sehingga lebih mudah untuk dicerna. Selain itu, dia juga menduga bahwa niat awal buya saat itu adalah memindahkan calon makanannya ke teritori yang dianggap lebih aman oleh buaya.
Sebelumnya, viral video seekor buaya di sungai Mahakam, Kalimantan Timur mengantar jasad balita yang sempat hilang selama dua hari karena tenggelam saat bermain di sungai.
Dalam video yang beredar, terlihat seekor buaya berenang ke arah tepi sungai di mana keluarga korban berada dengan membawa jasad balita menggunakan mulutnya dalam keadaan tubuh yang utuh.
Kemudian sejumlah warga langsung mendekati buaya tersebut menggunakan sampan guna mengevakuasi jasad balita malang itu.
Setelah warga berhasil mengamankan jasad balita, buaya yang diduga mengantarkan itu menghilang kembali ke tengah sungai.
