Resmi! BPOM Larang Penggunaan Dietilen dan Etilen Jadi Bahan Obat Sirup

BPOM melarang penggunaan dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat sirup sebagai bentuk respons kasus gagan ginjal yang marak terjadi di Gambia, Afrika (Foto: Telisik)

PARBOABOA, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menetapkan aturan baru terkait kandungan obat sirup di Indonesia. Setiap perusahaan farmasi yang melakukan registrasi obat, tidak di perbolehkan mendaftarkan produk yang mengandung dietilen glikol (DEG) dab etilen glikol (EG).

Kepala BPOM, Penny K Lukito menyebutkan bahwa aturan baru ini merupakan bentuk respos dari puluhan kasus kematian di Gambia, Afrika yang diduga disebabkan oleh konsumsi obat sirup yang terkontaminasi DEG dan EG.

"Untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan DEG dan EG," kata Penny melalui keterangan tertulis, dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (15/10).

Penny mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengawasan secara komprehensif terkait pre dan post market terjhadap produk obat yang diedarkan di Indonesia. Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk yang ditarik Gambia tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM.

Adapun sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdiri dari Sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

"Namun demikian, sebagai langkah kehati-hatian, BPOM juga sedang menelusuri kemungkinan kandungan DEG dan EG sebagai cemaran pada bahan lain yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini banyak masyarakat yang mulai mengaitkan kasus gangguan ginjal misterius yang terjadi di Indonesia dengan kematian puluhan anak di Gambia akibat gagal ginjal akut.

Hal itu dapat terjadi karena kedua kasus itu mendadak muncul dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, kedua penyakiut tersebut juga sama-sama menyerang di kelompok anak-anak.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS