Batu Empedu: Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Cara Mencegah

Batu Empedu (Freepik.com)

PARBOABOA - Batu empedu merupakan salah satu kondisi medis yang cukup umum terjadi di masyarakat. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan batu empedu sangat penting bagi kita semua.

Dalam pembahasan ini, Parboaboa akan membahas tentang batu empedu secara lengkap dan mudah dipahami. Mulai dari apa itu batu empedu, penyebab terjadinya, gejala-gejala yang timbul, pengobatan yang dapat dilakukan, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya batu empedu.

Apa itu Batu Empedu?

Batu Empedu(Foto:Freepik.com)

Batu empedu adalah kondisi medis yang terjadi ketika terbentuk kristal keras di dalam kantung empedu, yang disebut kantung empedu. Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk pir yang terletak di bawah hati di sisi kanan tubuh manusia.

Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang mengandung lemak. Namun, ketika zat dalam cairan empedu, seperti kolesterol, garam empedu, dan pigmen empedu, terkonsentrasi dan membentuk kristal keras, maka terbentuklah batu empedu. Batu empedu dapat menyumbat saluran empedu atau kantung empedu, menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri perut, mual, dan demam, dan memerlukan penanganan medis yang tepat.

Penyebab Batu Empedu

Penyebab Batu Empedu(Foto:Freepik.com)

Penyebab terbentuknya batu empedu masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu empedu telah diidentifikasi. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Diet tinggi lemak atau rendah serat
  • Kehamilan
  • Riwayat keluarga dengan batu empedu
  • Usia di atas 40 tahun
  • Penyakit hati atau pankreas
  • Penggunaan estrogen atau terapi hormonal
  • Diabetes
  • Penyakit kandung empedu yang kronis atau infeksi saluran empedu.

Beberapa kondisi medis juga dapat mempengaruhi pembentukan batu empedu, seperti kelainan metabolisme atau gangguan penyerapan zat-zat tertentu dalam tubuh. Namun, banyak kasus batu empedu terjadi tanpa adanya faktor risiko yang jelas dan terjadi secara spontan.

Gejala Batu Empedu

Sakit Perut(Foto:Freepik.com)

Batu empedu mungkin tidak menimbulkan gejala pada beberapa kasus dan dapat terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan medis rutin. Namun, ketika batu empedu menyumbat saluran empedu atau kantung empedu, maka seseorang dapat mengalami gejala yang cukup parah, seperti:

  • Nyeri perut yang hebat, terutama di sisi kanan atas abdomen atau di bawah tulang rusuk
  • Nyeri yang meningkat setelah makan, terutama makanan yang tinggi lemak atau gorengan
  • Nyeri bahu atau punggung bagian atas
  • Mual dan muntah
  • Demam atau menggigil
  • Kuning pada kulit dan mata (jaundice)
  • Tinja berwarna pucat atau urine berwarna gelap.

Gejala batu empedu dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika tidak ditangani dengan tepat, batu empedu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti inflamasi atau infeksi kantung empedu, pankreatitis akut, dan obstruksi saluran empedu yang dapat membahayakan kesehatan Anda.

Pengobatan Batu Empedu

Kolesistektomi(Foto:Freepik.com)

Pengobatan batu empedu dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis batu empedu. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi batu empedu adalah sebagai berikut:

  • Pengobatan non-bedah

Jika batu empedu tidak menyebabkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan untuk tidak melakukan intervensi medis dan hanya melakukan pengawasan. Namun, pengobatan non-bedah juga dapat dilakukan untuk mengatasi gejala batu empedu, seperti obat penghilang rasa sakit, obat anti-inflamasi, dan obat penghancur batu empedu.

  • Kolesistektomi

Ini adalah operasi pengangkatan kantung empedu yang menjadi pilihan utama dalam pengobatan batu empedu. Prosedur ini biasanya dilakukan melalui pembedahan terbuka atau laparoskopi, tergantung pada kondisi pasien. Setelah operasi, tubuh Anda masih dapat mencerna makanan yang mengandung lemak tanpa kantung empedu, karena cairan empedu tetap diproduksi oleh hati dan dialirkan langsung ke usus.

  • Terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL)

Terapi ini menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu empedu menjadi fragmen yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui saluran empedu. Namun, ESWL hanya efektif pada jenis batu empedu tertentu dan tidak cocok untuk semua pasien.

  • Kolesistostomi

Ini adalah prosedur invasif yang jarang dilakukan, di mana kantung empedu disambungkan ke saluran empedu secara langsung sehingga cairan empedu dapat mengalir keluar. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak memenuhi kriteria untuk operasi kolesistektomi.

  • Endoskopi retrograde kolangiopankreatografi (ERCP)

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan endoskop ke dalam mulut dan melalui saluran pencernaan hingga ke saluran empedu, di mana batu empedu dapat diangkat dengan alat khusus.

Setiap jenis pengobatan memiliki keuntungan dan risiko masing-masing, dan pilihan pengobatan terbaik harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan disetujui oleh dokter yang merawat.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS