PARBOABOA, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut tren kasus penyakit yang dialami warga sebagai dampak polusi udara nyatanya tidak mengalami peningkatan drastis tapi naik turun.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati pada Rabu (16/8/2023) mengatakan, data yang dimilikinya, jumlah penyakit yang berkaitan dengan masalah polusi udara mencapai 100.000an kasus per bulan. Angka itu dinilai bergerak fluktuatif, namun dinilai tidak ada lonjakan.
Meskipun tidak ada lonjakan kasus penyakit paru-paru yang berarti, bukan berarti kita akan menganggap enteng situasi ini. Banyak penyakit paru-paru yang siap mengintai masyarakat terkait situasi polusi udara yang tengah terjadi di Jabodetabek.
Polusi udara di mana pun kejadiannya, akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Udara yang tercemat terdiri atas berbagai partikel dan zat kimia berbahaya.
Partikel-partikel ini berukuran sangat kecil. Jika terhirup ke dalam sistem pernapasan manusia, maka mampu menembus jauh ke dalam saluran pernapasan dan bahkan masuk ke alveoli paru-paru.
Akibatnya, sistem organ pernapasan mengalami inflamasi dan kerusakan.
Berikut sejumlah penyakit paru-paru yang terjadi akibat polusi udara:
1. Bronkitis Kronis
Ini merupakan peradangan pada saluran bronkus. Penderita bronkitis kronis akan mengalami batuk berkepanjangan, produksi lendir berlebih, dan sesak napas.
2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Kondisi ini terjadi ketika jalur pernapasan semakin menyempit dan sulit untuk menghirup serta mengeluarkan udara dari paru-paru. PPOK mengakibatkan gejala seperti sesak napas, batuk kronis, dan peningkatan risiko infeksi pernapasan.
3. Asma
Polusi udara merupakan faktor risiko penting dalam perkembangan dan eksaserbasi asma. Penderita asma akan mengalami penyempitan saluran napas akibat inflamasi yang diinduksi oleh polusi udara. Serangan asma dapat mengancam jiwa seseorang.
4. Pneumonia
Polusi udara dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Terpapar polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi pernapasan, termasuk pneumonia.
Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan manusia. Upaya kolektif untuk mengurangi polusi udara akan memiliki dampak positif yang besar pada kesehatan paru-paru kita dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.