PARBOABOA, Jakarta - Lapak jualan Kota Intan, lokasi binaan (lokbin) yang disediakan pemerintah untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di Kota Tua tidak ramah bagi pengunjung.
Dari pantauan Parboaboa di lokasi saat hujan, terlihat sejumlah pedagang mengelap air hujan yang nyiprat ke meja lapak jualannya, kemudian terlihat juga pengunjung yang berpindah-pindah tempat untuk menghindari cipratan air hujan.
Yuli, seorang pedagang yang berjualan di lokbin tersebut menyampaikan keluhan yang dialaminya selama berjualan di sana. Dia mengatakan, setiap kali turun hujan, air hujan selalu tempias dan membasahi meja dan kursi yang disediakan.
“Mohon secepat mungkin Pak tenda ini agak dimajukan, jadi jangan sampai konsumen menyesal ke sini,” ucapnya pada Parboaboa, Sabtu (15/10/2022).
Menimpali ucapan Yuli, pedagang lainnya yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan, jalanan yang ada di depan lapaknya selalu tergenang setiap kali hujan turun. Sementara jika cuaca sedang panas, abu akan berterbangan. Kondisi tersebut membuatnya sangat tidak nyaman.
“Dipake jalan lalu lintas JakLingko (angkot JakLingko). Akhirnya ancur tuh kayak empang, kayak empang itu mas. Nanti itu bisa jadi abu, kalau siang hari panas, pedagang gak nyaman,” ucapnya.
Selain itu, di lokasi terlihat juga beberapa meteran listrik yang gosong terbakar. Dari informasi yang didapatkan, meteran listrik tersebut terbakar diduga tersiram air hujan, karena tidak adanya atap atau pelindung yang melindungi meteran listrik saat hujan.
Selain pedagang, Joy, pengunjung yang kerap nongkrong di Kota Intan ini juga menyampaikan keluhan. Dia mengatakan, saat hujan, dirinya harus pindah tempat untuk menghindari cipratan air.
“Ya jelas mengganggu, soalnya buat nongkrong, duduk, lagi pas enak makan ujan nyemprot air kesini kan mengganggu sebenarnya. Kurang nyaman jadi kurang bagus Mas,” ucapnya.