PARBOABOA, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar istilah sindrome metabolik? Sindrom metabolik adalah kondisi di mana seseorang mengalami sekelompok masalah kesehatan secara bersamaan. Seperti diketahui, masalah kesehatan ini sering dikaitkan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan stroke. Untuk mengenal lebih dekat dengan gangguan kesehatan ini, kenali apa itu sindrom metabolik, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Apa itu Sindrom Metabolik?
Sindrom metabolik merupakan sekumpulan masalah kesehatan, terkait timbunan lemak perut, kolesterol, trigliserida, gula darah, dan tekanan darah tinggi. Ada banyak penyebab sindrom metabolik, mulai dari faktor keturunan sampai gaya hidup tidak sehat.
Penyebab Sindrom Metabolik
Penyebab sindrom metabolik belum diketahui secara pasti. Tapi, sindrom ini diduga dipengaruhi oleh penurunan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin, yakni hormom yang menurunkan kadar gula dalam darah. Pada kondisi tersebut, efektivitas hormon insulin menjadi menurun.
Berikut ini penyebab yang sindrom metabolik yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Faktor Usia
Seiring betambahnya usia dan menurunnya fungsi tubuh, risiko orang terkena sindrom metabolik semakin tinggi.
2. Genetik atau Keturunan
Penyebab sindrom metabolik yang cukup umum lainnya yaitu faktor genetik atau keturunan. Orang berasal dari keluarga penderita penyakit kolestrol tinggim trigliserida tinggi, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan perut buncit berisiko terkena sindrom metabolik.
3. Kegemukan
Kelebihan berat badan atau obesitas terutama lemak yang menumpuk di area perut dapat sindrom metabolik.
Gejala Sindrom Metabolik
Gangguan terkait sindrom metabolik ini bisa menimbulkan gejala yang berbeda pada setiap pengidapnya. Gejala dari gangguan metabolisme ini tergantung dari jenis yang dialami. Beberapa gejala umumnya antara lain:
1. Nyeri pada perut
2. Letih dan lesu
3. Berat badan berkurang
4. Muntah
5. Nafsu makan rendah
6. Tidak normalnya aroma keringat, air liur, urine, ataupun nafas
7. Keterlambatan perkembangan fisik
8. Kegagalan untuk meningkatkan berat badan atau tumbuh
9. Sakit kuning
10. Kejang-kejang
11. Koma
Gejala bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Selai itu, gejala juga dapat timbul akibat makanan, obat-obatan, dehidrasi, atau faktor lainnya. Pada bayi, gejalanya dapat muncul beberapa minggu setelah dilahirkan. Sementara itu, pada gangguan metabolik bawaan gejalanya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
Cara Mengobati Sindrom Metabolik
Tujuan utama penanganan sindrom metabolik adalah menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Cara dengan menurunkan kadar LDL dan tekanan darah tinggi serta penanganan diabetes. Untuk itu, pengidap perlu menerapkan pola hidup sehat berikut:
1. Ubah pola makan menjadi lebih sehat, yaitu dengan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah atau bebas lemak, daging tanpa lemak, ikan, serta kacang-kacangan. Selain itu, pengidap juga perlu membatasi makanan olahan, lemak jenuh dan lemak trans, daging merah, natrium dan gula tambahan.
2. Usahakan lebih aktif, dengan berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu.
3. Turunkan berat badan. Risiko penyakit jantung bisa dikurangi dengan menurunkan berat badan dan mempertahankannya.
Bila perubahan gaya hidup tidak mampu mengatasi sindrom metabolik, dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Itulah penjelasan apa itu sindrom metabolik, penyebab, gejala dan cara mengobatinya. Semoga bermanfaat!