PARBOABOA, Jakarta - Meskipun kita sudah mendapatkan vaksin COVID-19, kita masih bisa tertular penyakit tersebut dan juga bisa mengalami gejala COVID-19 pada umumnya. Laporan terbaru menunjukkan bahwa kasus meningkatkan lagi di Inggris, dengan gejala baru, yakni hiposmia, yaitu penurunan kemampuan untuk mengendus atau mencium aroma.
Prof Tim Spector mengatakan COVID-19 kembali menjadi perbincangan karena angkanya terus naik. Diluar negeri, melaporkan ada sekitar 60 persen penderita COVID-19 rawat jalan yang mengalami gejala tersebut. Sedangkan di Indonesia, riset dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadja Mada (UGM) Yogyakarta menunjukkan sekitar 50 persen penderita COVID-19 rawat jalan juga mengalami gejala ini.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu hiposmia yang memengaruhi indra penciuman. Berikut ini penjelasan apa itu Hiposmia, penyebab dan cara mengatasi Hiposmia.
Apa itu Hiposmia?
Hiposmia adalah penurunan kemampuan indra penciuman. Kondisi ini sedikit berbeda dari anosmia di mana hidung tidak dapat mencium sama sekali. “Misal bau amis, masih amis. Atau manis, masih manis. Hanya saja intensitas baunya berkurang," ujar Anton.
Anton memaparkan, gejala baru COVID-19 ini membuat penderita hanya dapat samar-samar mencium suatu bau atau aroma, atau tidak bisa dengan jelas mengindentifikasi suatu bau, meskipun jenis baunya sama. Walaupun begitu hiposmia bisa jadi salah satu gejala baru COVID-19, namun penyebab kondisi ini tidak bisa hanya berasal dari infeksi virus corona SARS-CoV-2.
Penyebab Hiposmia
Berikut ini beberapa penyebab atau kondisi hiposmia yang perlu kita ketahui antara lain.
1. Infeksi hidung dan sinus
2. Hipertofi nasal turbinate (pembengkakan pada bagian dalam hidung)
3. Efek cedera pada bagian kepala
4. Infeksi virus selain COVID-19
Setelah kita mengetahui hiposmia, dengan begitu, dokter bisa membantu kita mengatasi masalah kesehatan ini.
Cara Mengatasi Hiposmia
Berikut ini beberapa cara mengatasi hiposmia yang perlu diketahui.
Untuk penyakit karena infeksi, maka dokter biasanya akan memberikan obat untuk infeksi. Selain itu, penderita juga diberikan tambahan terapi multivitamin tertentu. Hal terpenting adalah mengobati penyakit dasarnmya, karena hiposmia hanya gejalanya saja.
Setelah menyimak apa itu hiposmia, penyebab dan cara mengatasinya. Ada baiknya kita mencegah gejala COVID-19 yang baru-baru ini muncul. Caranya dengan tetap menjaga protokol kesehatan walaupun jumlah kasus harian menurun. Selanjutnya, segera lakukan vaksinasi COVID-19 dan booster untuk meningkatkan antibodi sekaligus menurunkan risiko saat terpapar COVID-19.