PARBOABOA, Jakarta - Belakangan ini makanan nasi minyak dipinggir jalan yang diolah dengan minyak berlebih viral. Dimana, menu tersebut menyediakan sepiring nasi yang diberi sambal dan bumbu minyak. "Dikasih makan nasi minyak karena penyajiannya itu full minyak goreng," seperti narasi dalam video viral jual nasi minyak, pada Selasa (17/01/2023).
Terkait hal itu, spesial penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, mengonsumsi makanan dengan minyak berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit, terutama dislipidemia. Kondisi ini mengacu pada tingkat yang tidak sehat dari satu atau lebih jenis lipid atau lemak dalam darah.
"Saya khawatir dampaknya ke peningkatan kasus dislipidemia dan turunannya," beber dr Koko dalam cuitan akun Twitter pribadinya
Apa itu Dislipidemia?
Dislipidemia terjadi ketika seseorang mempunyai kadar lipid yang tidak normal dalam darahnya. Walaupun istilah tersebut menggambarkan berbagai kondisi, bentuk dislipidemia yang paling umum antara lain:
1. Tingginya low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol jahat
2. Rendahnya high Density Lipoprotein (HDL), atau kolesterol baik
3. Kadar trigliserida yang tinggi
4. Kolesterol tinggi, yang mengacu pada kadar LDL dan trigliserida yang tinggi
Jika seseorang menderita dislipidemia, itu berarti kadar LDL atau trigliserida terlalu tinggi. Tapi, bisa juga menandakan kadar HDL terlalu rendah.
Dalam dunia medis, kolesterol LDL dianggap sebagai jenis kolesterol “jahat”. Hal itu karena jenis kolesterol ini bisa menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri. Terlalu banyak plak di arteri jantung sehingga bisa menyebabkan serangan jantung.
Sementara itu, HDL adalah kolesterol “baik” karena membantu menghilangkan LDL dari darah. Kemudian trigliserida berasal dari kalori yang dimakan namun tidak langsung terbakar.
Trigliserida disimpan dalam sel lemak. Sel tersebut dilepaskan sebagai energi saat seseorang membutuhkannya. Jika seseoerang makan lebih banyak kalori kolesterol HDL yang rendah juga terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Gejala Dislipidemia
Seseorang mungkin saja tidak sadar mengalami dislipidemia, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, terkadang tidak menunjukkan gejala yang jelas. Kondisi ini baru sering ditemukan selama melakukan tes darah rutin.
Dislipedemia yang parah atau tidak diobati dapat menyebabkan kondisi lain termasuk penyakit arteri koroner (CAD) dan penyakit arteri perifer (PAD). Baik CAD maupun PAD dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Adapun gejala umum dari kondisi ini antara lain:
1. Sakit kaki, terutama saat berjalan atau berdiri
2. Sakit dada
3. Sesak atau tekanan di dada dan sesak napas
4. Rasa sakit, sesak, dan tekanan di leher, rahang, bahu, dan punggung
5. Gangguan pencernaan dan mulas
6. Masalah tidur dan kelelahan siang hari
7. Pusing
8. Palpitasi jantung
9. Keringat dingin
10.Muntah dan mual
11.Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, telapak kaki, perut, dan urat leher
12. Pingsan
Gejala-gejala ini bisa menjadi lebih buruk akibat stres apabila mengalami nyeri dada yang parah, pusing dan pingsan, atau kesulitan bernapas segera pergi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Itulah penjelasan apa itu dislipidemia, dan gejala dari makanan nasi minyak viral yang perlu kita ketahui, Semoga bermanfaat!