Dua anggota DPRD Kota Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara terlibat kericuhan saat melangsungkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) agenda pembahasan dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) perusahaan perkebunan di labuhan Selatan pada kamis (8/7).
Menurut informasi, RDP digelar mulai pukul 11.00 malam. Anggota DPRD Labusel membahas tentang penggunaan dana CSR yang dituntut KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Labusel.
Awalnya rapat berjalan kondusif. Secara bertahap perwakilan perusahaan memaparkan kontribusi dan penyaluran dana CSR secara kolektif kepada masyarakat. Diantaranya penyaluran CSR sebanyak Rp134 juta di tahun 2019, 2020 dan 2021.
Keributan bermula saat Anggota DPRD Labusel dari PKPI, Arwi Winata meminta keterangan rinci dari pihak perusahaan terkait CSR yang telah disalurkan. Namun, permintaan ini dianggap berlebihan oleh Zainal Harahap yang merupakan pimpinan sidang.
Zainal menganggap penjelasan perusahaan yang telah disampaikan sebelumnya sudah cukup jelas sehingga tidak perlu lagi ada penjelasan lain. Perbedaan ini yang diduga memicu perdebatan sengit hingga keduanya berkelahi.
Arwi Winata kembali menginterupsi pendapat Zainal Harahap sambil memukul meja dan terbawa emosi.
Dengan emosional, Zainal Harahap pun merespons dengan membanting buku yang ada di mejanya dan langsung menghampiri Arwi Winata sambil dan hendak memukulnya.
Keributan ini langsung dilerai anggota DPRD lainnya yang berada di lokasi.
Arwi Winata (8/7) membantah jika dirinya sebagai pemicu keributan. Zainal Harahap belum
memberikan klarifikasi terkait keributan yang terjadi