PARBOABOA, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebut lebih dari 14 ribu sekolah telah mendaftarkan diri untuk menjalankan Kurikulum Merdeka.
"Untuk implementasi Kurikulum Merdeka ini angka yang cukup dahsyat 144.561 sekolah sudah terdaftar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," ujar Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022) kemarin.
Nadiem mengatakan, sekolah-sekolah tersebut menjalankan Kurikulum Merdeka ini secara sukarela dan tanpa paksaan, karena ingin ikut serta dalam transformasi pendidikan dengan kurikulum yang lebih fleksibel.
"Ini adalah voluntary, kecepatan keinginan perubahan yang ternyata luar biasa. Dan sampai saat ini juga sudah ada 1,8 juta lebih pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka" kata Nadiem.
"Ternyata begitu banyaknya sekolah-sekolah kita yang ingin melaksanakan kurikulum yang baru, yang lebih fleksibel," lanjutnya.
Meski sebelumnya menuai pro dan kontra, tetapi sampai saat ini, sebanyak 312 ribu PTK telah mengunduh platform Merdeka Mengajar dari jumlah seluruhnya sebanyak 1.820.690 PTK yang sudah mendaftar untuk turut menjalankan Kurikulum Merdeka.
Ia juga menjelaskan mengenai digitalisasi pendidikan yang telah dicapai selama tahun 2022, yaitu bantuan berupa sarana dan prasarana teknologi dan komunikasi ke 70 ribu sekolah.
"Dari sisi digitalisasi pendidikan, sudah 70.579 sekolah menerima bantuan TIK," ujarnya.
Sebagai Informasi, Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya. Secara umum, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam.