PARBOABOA, Simalungun- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Simalungun sudah mendapatkan 13 atlet unggulan untuk masuk dalam kontingen Sumatra Utara di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Simalungun, Saihorasman Saragih mengatakan, saat ini masih menunggu atlet dari putra putri terbaik yang menjadi unggulan dari cabang olahraga (cabor) renang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun.
"Kita harap berasal dari putra putri terbaik dari Parapat sendiri, saat ini yang terdaftar masih yang berasal dari luar Parapat saja, merupakan hasil seleksi cabang (selekcab) dari pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Simalungun," katanya kepada Parboaboa. Sabtu (18/3/2023)
Saihorasman menjelaskan, walau sudah ada 13 atlet yang akan masuk kontingen, pihaknya masih berupaya mendapatkan jumlah 15 orang. "Masih memberikan dua slot lagi sebagai atlet unggulan yang terdaftar bagi KONI Simalungun," jelasnya.
Dilanjutkannya, untuk lokasi (venue) PON XXI 2024 Sumatra Utara, akan menggunakan kawasan ruang terbuka publik (RTP) Pantai Bebas Parapat, Danau Toba untuk cabor ski air dan renang terbuka.
"Kami bukan untuk pilih kasih, soalnya jika benar ada atlet yang berasal dari Parapat yang tahu kampungnya sendiri, itu menjadi keuntungan kita untuk perolehan medali nanti," tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya berjanji akan memperhatikan 139 atlet dari 17 cabor yang mengikuti pemusatan latihan jangka panjang 2023 di Medan.
"Kami harap anak-anak menjaga performa, bukan hanya yang unggulan saja, tapi juga yang lain agar dapat mengharumkan kampung sendiri, terutama Kabupaten Simalungun, dan ini upaya kita bersama," tuturnya.
Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Pengurus Cabang (Pengcab) Simalungun, Iwan Damanik saat dikonfirmasi mengatakan, terdapat dua atlet renang hasil dari seleksi cabang yang dilakukan pihaknya, yakni berdomisili di Jalan Asahan kilometer 6 dan Nagori Purba.
Ia menjelaskan pihaknya tidak menyertakan atlet yang berdomisili di lingkup Kota Wisata Parapat karena tidak memiliki klub renang yang berada di sana.
"Bagaimana bisa dapatkan atlet jika tidak ada klub yang berdiri di situ," ucapnya.
Ia menuturkan, kendala tersebut yang menjadikan PRSI Simalungun tidak menyanggupi permintaan kuota yang diinginkan KONI Simalungun.
"Makanya macam mana cara meningkatkan atlet Simalungun yang berasal dari situ, " pungkasnya
Editor: RW