PARBOABOA, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Guna Sadikin mengatakan, satu dari tiga waga negara Indonesia mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dalam keterangan tertulis di laman Kemenkes, Budi menyebut penyakit ini sangat banyak di Indonesia bahkan menjadi sillent killer, sebab kebanyakan penderitanya tidak terdeteksi karena tidak mengalami keluhan.
Padahal hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.
Oleh karena itu, Budi menghimbau masyarakat agar rutin mengukur tekanan darah, agar hipertensi dapat dideteksi sejak dini mencegah munculnya komplikasi.
“Kepada masyarakat yang telah mengidap hipertensi untuk tetap menerapkan prinsip periksa kesehatan secara berkala, atasi penyakit dengan pengobatan tepat, tetap menjaga pola makan sehat dan gizi seimbang, serta upayakan beraktivitas fisik dan menghindari rokok,” ucapnya, dikutip Rabu (07/06/2023).
70 Juta WNI Alami Hipertensi
Dalam keterangan yang sama, Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Fatcha Nuraliyah, menyebut prevalensi hipertensi di Indonesia sangat besar yaitu sebesar 34,1% berdasarkan survei nasional di 2018 atau sekitar 70 juta lebih penduduk Indonesia.
Dia menyebut, kebanyakan pengidap hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis mereka mengatakan masih merasa sehat walaupun tekanan darah tinggi.
Fatcha menjelaskan, hipertensi muncul karena beberapa faktor, diantaranya pola makan yang tidak sehat, biasanya pola makan dengan kandungan gula garam lemak yang melebihi batas normal setiap harinya.
Kemudian juga disebabkan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan setiap harinya. Menurutnya untuk mencegah tekanan darah tinggi, setiap orang harus melakukan aktivitas fisik sekitar 15 – 20 menit per hari.
Karakteristik dari pengidap hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis mereka mengatakan masih merasa sehat walaupun tekanan darah tinggi. Mereka tidak merasa sakit, dan ini adalah populasi yang paling besar.
Editor: Rini