Xiaomi Siapkan MIOS untuk Gantikan MIUI?

Ilustrasi sistem operasi MIOS, (Foto: newstechok.com)

PARBOABOA - Xiaomi dikabarkan telah mendaftarkan merek dagang “MIOS” di China pada 11 November 2022. Hal ini memicu spekulasi bahwa perusahaan sedang mengembangkan sistem operasinya sendiri, yang dapat menggantikan MIUI, skin Android-nya saat ini.

Dilansir dari Gizchina, Jumat (25/8/2023), MIUI adalah salah satu skin Android paling populer di dunia.

MIUI dikenal dengan opsi dan fitur penyesuaiannya, seperti tampilan selalu aktif dan fungsionalitas Second Space. Namun, ia juga dikritik karena bloatware dan iklannya.

Sebuah kabar mengejutkan mengindikasikan bahwa antarmuka tersebut akan segera diganti oleh vendor asal China itu. Kabarnya, MIUI akan segera diganti dengan UI baru bernama MIOS.

Antarmuka MiOS kabarnya dirancang agar berjalan dengan Android Open Source Project (AOSP). Dengan begitu, MIOS bisa berjalan di berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet hingga perangkat wearable seperti smartwatch.

Selain beberapa produk tersebut, MIOS juga disebut bisa diaplikasikan untuk kendaraan dan lainnya.

Konon, MIOS akan diperkenalkan sebagai pengganti MiUI 15. Kendati demikian, ada pula rumor yang berkata bahwa MIOS bakal menjadi sistem operasi alternatif Android, sebagaimana Huawei HarmonyOS.

Adapun HarmonyOS merupakan sistem operasi buatan Huawei yang digunakan setelah pabrikan tersebut dilarang menggunakan OS Android di perangkatnya.

Ada sejumlah alasan Xiaomi mengembangkan sistem operasi mandirinya. Salah satunya adalah perusahaan begitu peduli terhadap ketergantungannya pada Google.

Apalagi baru-baru ini Google kian menindak perusahaan-perusahaan Tiongkok. Selain itu juga ada risiko bahwa suatu hari nanti Google akan memblokir Xiaomi dalam penggunaan Android, seperti halnya Huawei.

Kemungkinan lainnya adalah karena Xiaomi ingin berekspansi ke pasar baru. Saat ini beberapa negara, misalnya Amerika Serikat memiliki kekhawatiran keamanan dalam memakai Android.

Dengan begitu, sistem operasi yang dikembangkan Xiaomi bisa mengatasi masalah ini dan memudahkan perusahaan menjual smartphone-nya pasar tersebut.

Terlepas dari alasan yang menyertai, pendaftaran merek dagang MIOS adalah perkembangan signifikan.

Hal ini sekaligus memeperlihatkan bahwa Xiaomi serius dalam mengembangkan sistem operasinya sendiri. Selain itu juga bisa berdampak besar pada pasar smartphone.

Salah satu dampaknya, jika MIOS sukses, sistem operasi ini akan menantang dominasi Android dan iOS. Selain itu juga mempermudah Xiaomi memperluas pasar mereka.

Kendati demikian, sangat mungkin MIOS juga tidak sukses nantinya. Langkah Xiaomi jika benar mengembangkan sistem operasi sendiri adalah langkah berisiko. Tidak ada jaminan OS tersebut akan diterima baik oleh konsumen.

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS