Wapres Minta Wilayah dengan Temuan Antraks Diisolasi

Wakil Presiden (Wapres) RI, Maruf Amin meminta agar wilayah dengan temuan penyakit antraks diisolasi. (Foto: BPMI/Setwapres)

PARBOABOA, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin meminta agar wilayah dengan temuan penyakit antraks diisolasi.

Permintaan ini disampaikan Ma’ruf Amin dalam jumpa pers pada Jumat, 7 Juli 2023.

Ma’ruf menyebut, wilayah yang ditemukan antraks pada hewan ternak maupun manusia harus diisolasi agar tidak menyebar ke daerah lain.

Wapres minta agar hal tersebut dilakukan oleh pihak terkait seperti Menkes, Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Ia berharap, dengan melakukan isolasi, penyebaran penyakit antraks dapat dicegah.

Hal itu disampaikan guna menyikapi laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menemukan dua kasus baru antraks di daerah Gudungkidul. Daerah Istimewa Yogyakarta baru-baru ini.

Diketahui, sebanyak tiga warga di daerah itu meninggal dunia akibat tertular penyakit antraks.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketiga warga itu terkonfirmasi positif antraks yang ditularkan dari hewan ternak.

Saat ini, lanjut dia, Kemenkes tengah melakukan penyelidikan epidemiologi kasus tertularnya 3 warga tersebut.

Ia menyebut jika hal itu dilakukan guna mengukur sebaran hingga penyebab pasti dari penularan virus antraks dari hewan ternak.

Nadia menuturkan, berdasarkan hasil tes serologi sementara, terdapat 93 pasien positif antraks termasuk tiga warga yang meninggal dunia.

Ia menyatakan bahwa kasus antraks di Yogyakarta merupakan kasus pertama di tahun 2023. Pasalnya, tahun lalu jumlah kasusnya adalah nihil.

Warga Konsumsi Sapi yang Sudah Dikubur

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawa Wulandari mengatakan bahwa kasus ini bermula ketika ada sejumlah sapi yang mati karena sakit.

Hewan ternak tersebut lalu dikuburkan. Namun, ada satu sapi yang digali oleh warga untuk disembelih dan dikonsumsi. Akibatnya, warga tertular penyakit antraks tersebut.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti mengungkapkan jika total ada 6 sapi dan 6 kambing yang positif antrik mati di Dusun Jati, Candirejo.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS