PARBOABOA, Jakarta – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu destinasi wisata budaya terkemuka di Indonesia yang baru saja merampungkan serangkaian perubahan dan pembaruan pada tahun ini.
Dalam peresmian wajah baru TMII, pada Jumat (1/9/2023) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa area revitalisasi meliputi renovasi bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare.
Pekerjaan revitalisasi ini tidak hanya mengalami penyelesaian tepat waktu tetapi juga mencapai anggaran yang cukup besar.
Adapun total biaya yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk memperbarui TMII mencapai angka fantastis, yakni Rp1,7 triliun, bahkan, PT Injourney turut berkontribusi dengan menyediakan tambahan anggaran sebesar Rp 200 miliar.
Sementara itu, revitalisasi ini mencakup empat zona utama, yakni zona pertama yang mencakup bagian depan, kemudian Danau Archipelago, anjungan rumah adat, dan terakhir adalah modernisasi museum-museum.
Sehingga, saat malam tiba, danau menjadi lebih memikat dengan adanya pertunjukan air mancur tari yang memukau dengan permainan cahaya yang mempesona.
Filosofi wajah baru TMII
Menteri BUMN Erick Thohir telah menjelaskan bahwa transformasi TMII yang baru memiliki dasar dalam beberapa prinsip filosofis yang mendasari perubahannya.
Pertama, inklusivitas tetap menjadi fokus utama, dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai kekuatan bersama bangsa Indonesia.
TMII akan terus menjadi tujuan wisata yang ramah dan terbuka bagi semua kalangan masyarakat, mendorong toleransi dan penghargaan terhadap beragam budaya. Selanjutnya, filosofi hijau menjadi landasan penting dalam pengembangan kawasan TMII.
Dengan kebijakan penggunaan kendaraan listrik di sekitar wilayah tersebut dan pasokan energi yang ramah lingkungan, TMII berkomitmen untuk menjaga 70 persen dari wilayahnya sebagai area yang hijau dan berkelanjutan.
Filosofi berikutnya menekankan implementasi teknologi digital sebagai salah satu aspek filosofi baru TMII.
Hal ini akan menciptakan sebuah platform digital yang akan menjadi representasi Indonesia yang maju di masa depan, mempromosikan kecerdasan dan inovasi di semua aspek pengalaman pengunjung.
Terakhir, prinsip filosofi budaya menjadi landasan utama di mana TMII menjadi sebuah destinasi wisata yang menggambarkan beragam budaya Indonesia.
Filosofi ini diwujudkan melalui upaya maksimal dalam mempromosikan seni dan budaya, serta berbagai pertunjukan yang diadakan di panggung-panggung terbuka.
Hal ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman langsung dalam menikmati pertunjukan seni dan budaya, serta berpartisipasi dalam memelihara keberagaman budaya Indonesia.