PARBOABOA, Jakarta - Pejabat Ukraina Menyebutkan sekelompok penasihat militer Iran tewas usai membantu tentara Rusia melancarkan invasi dari Semenanjung Krimia. Sekretaris Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksiy Danilov menerangkan, penasihat militer Iran itu tewas di Krimia.
Namun, tidak diketahui berapa jumlah pasti militer Iran yang tewas dalam serangan yang dilancarkan Ukraina tersebut. Danilov hanya mengatakan bahwa pasukan militer Iran telah berada di Crimea untuk membantu pasukan Rusia berperang di wilayah itu.
Sementara itu, laporan media Israel pada Oktober mengatakan ada 10 penasihat militer Iran meninggal dunia akibat serangan Ukraina di Krimea.
“Anda seharusnya tidak berada di tempat yang tidak semestinya,” ujar Danilov seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (25/11/2022)
Danilov juga menerangkan orang-orang Iran berada di Ukraina untuk membant Rusia menerbangkan drone bersenjata dengan jenis Shahed-136 yang dipasok Pemerintah Teheran.
Iran diketahui sempat menyangkal keberaan pesawat tak berawak mereka di Ukraina. Namun pada akhirnya mengakui telah memasok “sejumlah kecil” drone ke Rusia beberapa bulan sebelum invasi.
Meskipun begitu, Iran tetap membantah telah mengirim orang untuk membantu Rusia menerbangkan drone.
"Kami tahu bahwa benda-benda ini tidak dapat terbang tanpa [orang yang mampu] mengoperasikannya, dan orang Rusia tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikannya sendiri," tutur Danilov meragukan bantahan Iran.
Danilov juga menjelaskan pihaknya akan terus menyerang musuh, termasuk Iran karena membantu Moskow, hingga mereka angkat kaki dari seluruh wilayahnya.
“Sampai seluruh wilayah kami bebas tentara kami tidak akan berhenti, dan itu termasuk Krimea serta wilayah lainnya, terangnya.
Deretan serangan udara Rusia baik itu drone maupun rudal sejak Oktober telah menargetkan infastruktur energi sipil Ukraina hingga membuat listrik di sebagian besar wilayah padam dan bertepatan berada di musim dingin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan-serangan itu merupakan “kejahatan nyata terhadap kemanusiaan”. Dia juga menerangkan bahwa Kyiv bakal mengajukan resolusi demi mengutuk “segala bentuk teror energi” di Ukraina.
Kemudian Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis menyalahkan Ukraina dengan menyebut Kyiv bisa saja “mengakhiri semua kemungkinan penderitaan penduduk sipil” jika memenuhi tuntutan Rusia.
Danilov juga mengatakan, bahwa sejauh ini pun tidak diketahui apakah Iran juga telah mengirimkan rudal balistik untuk membantu memasok rudal ke Rusia.
Ia pun menegaskan bahwa di dunia modern, tak ada yang bisa disembunyikan, dan hanya masalah waktu hingga semua dapat terbuka ke publik.