PARBOABOA, Jakarta – Belakangan ini, pandemi Covid-19 kembali marak diperbincangkan oleh masyarakat di tanah air. Pasalnya, penyebaran subvarian virus corona baru, yakni omicron BA.4 dan BA.5 diketahui telah masuk ke Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa subvarian omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, saat ini sudah ada empat kasus yang ditemukan.
"Memang sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, sudah ada empat orang terkena [subvarian] BA.4 dan BA.5," kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).
Kasus Pertama di Indonesia
Prof. Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga membenarkan adanya kasus konfirmasi Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali.
Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali tersebut merupakan kasus pertama yang tercatat di Indonesia. Ia mengatakan, pihak Satgas Covid-19 telah melakukan penanganan sesegera mungkin agar varian baru itu tidak menyebar ke wilayah Indonesia lainnya.
"Kasus positif pertama varian baru tersebut sudah ditangani cepat termasuk diisolasi sehingga diharapkan tidak terjadi meluasnya penularan termasuk lintas daerah," jelas Wiku dalam keterangannya (11/6).
Di samping itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril juga menyebutkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah ditemukan di Bali ini kemungkinan lebih cepat menyebar dibandingkan BA.1 dan BA.2.
Ia pun mengungkapkan, subvarian Omicron ini kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan tubuh dari vaksin covid-19. Namun, sampai saat ini tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa gejala yang akan ditimbulkan lebih parah jika dibandingkan varian Omicron lainnya.
"Ini memiliki kemungkinan dia bisa menghindar, lolos dari perlindungan yang sudah ada pada seseorang yang sudah divaksinasi ataupun melalui kekebalan alamiah yang didapat," ucapnya.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Melansir dari Alabama, subvarian BA.4 dan BA.5 tidaklah berbeda dengan varian sebelumnya. Gejala yang muncul dari subvarian baru ini pun mirip dengan Covid- 19 pada umumnya. Adapun gejala yang muncul, di antaranya:
- batuk;
- kelelahan;
- hidung tersumbat atau pilek;
- demam;
- nyeri otot atau sendi;
- sakit kepala;
- anosmia;
- diare;
- sesak napas pada beberapa kasus.
Selain itu, menurut Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn dr Alexander K Ginting Sp.P(K), gejala yang ditimbulkan oleh Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan gejala klinis ringan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi.
"Bagi yang sudah vaksinasi lengkap klinis ringan, flu ringan, panas dingin ringan," tuturnya.
Namun, gejala klinis itu bisa menjadi lebih buruk apabila Omicron BA.4 dan BA.5 menginfeksi orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki komorbid.
Adapun gejala yang ditemukan pada kasus konfirmasi di Bali, Syahril mengatakan bahwa ada pasien tidak bergejala dan yang bergejala ringan.
"Kondisi klinis WNI yang terpapar BA.4 tidak bergejala. Sementara, 2 WNA juga tidak mengalami gejala dan 1 WNA mengalami gejala ringan," tutur Syahril.
Satu pasien yang bergejala ringan, diketahui hanya mengalami sakit pada bagian tenggorokan. Meski begitu, Syahril mengatakan bahwa seluruh pasien tersebut sudah mendapatkan vasinasi Covid-19.
"Mereka rata-rata sudah divaksin bahkan sudah ada empat kali vaksin," imbuhnya.
Editor: -