Stalking Adalah Mencari Info Seseorang Lewat Medsos, Ini Penyebab dan Dampak Buruknya

Ilustrasi stalking (Foto: Parboaboa/Felix)

PARBOABOA – Ada banyak istilah baru yang populer lewat media sosial. Stalking adalah salah satunya. Kini, istilah itu sudah jadi kata yang cukup familiar di telinga sebagian besar orang, khususnya mereka yang aktif di media sosial.

Kata stalking sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam percakapan langsung, maupun di media sosial. Lantas, apa arti stalking yang sebenarnya?

Kata stalking memang sangat identik dengan media sosial. Baik di Instagram, Twitter, Facebook, atau media sosial lainnya, kata stalking sudah sangat sering dipakai. Akan tetapi, istilah stalking sempat mengalami perkembangan hingga akhirnya bisa sepopuler saat ini.

Stalking sendiri dimaknai sebagai aktivitas mencari informasi seseorang lewat akun media sosial miliknya. Arti ini ternyata sedikit berbeda dengan arti stalking pada mulanya.

Nah, pasti kamu penasarankan apa itu stalking? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, simak ulasan yang sudah Parboaboa.com berikut.

Arti Stalking

Stalking sebenarnya merupakan kata tenses dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara baku, arti stalking sendiri adalah menguntit atau memata-matai. Sementara, kata stalker yang juga berasal dari bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia berarti orang yang melakukan aktivitas stalking (menguntit atau memata-matai).

Saat ini, stalking sudah jadi istilah gaul dan populer di kalangan anak muda. Apalagi, cara melihat orang yang stalking ig kita itu sudah tersedia. Semakin lama, artinya pun mulai mengalami pergeseran. Arti stalking saat ini lebih merujuk pada aktivitas menyelidiki sesorang melalui media sosial. Oleh karena itu, tak jarang kita menjumpai istilah “stalking mantan” atau “stalking gebetan”, yang berarti kurang lebih mencari tahu tentang segala sesuatu tentang mantan atau gebetan lewat media sosialnya.

Contoh Tindakan yang Tergolong Stalking

Jika merujuk pada arti stalking yang sebenarnya yang berarti memata-matai atau mengutit, maka sesungguhnya ada banyak aktivitas yang masuk kedalam tindakan stalking. Sehingga, tindakan ini sebenarnya tindakan ini bisa saja tidak dilakukan di media sosial. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh aktivitas yang tergolong stalking.

  • Mengirimi target pesan secara langsung seperti lewat email, SMS, chat, dan sebagainya.
  • Mengikuti target secara langsung atau dengan kata lain membuntuti target selama beraktivitas.
  • Berkeliaran di kawasan tempat tinggi target.
  • Berusaha menjalin komunikasi dengan orang sekitar, hingga pada akhirnya orang tersebut bisa marasa terganggu.

Penyebab Orang Melakukan Stalking

Cara melihat orang yang stalking ig kita mungkin baru populer di media sosial. Meski begitu, faktanya stalking sebenarnya bukanlah fenomena baru. Jika dikulik lebih dalam, sudah sejak lama banyak orang melakukan aktivitas yang tergolong tindakan stalking. Ini beberapa penyebab masalah tersebut.

1. Ketidaktahuan dan Kemampuan

Seorang yang melakukan stalking mungkin perilaku mereka melebihi batas norma-norma sosial. Tak heran, pelaku stalking terkadang tak sadar bahwa apa yang dilakukannya sudah menyebabkan kerugian pada korban.

2. Sempat Mengalami Penolakan

Penolakan yang dialami seorang saat memendam perasaan bisa menimbulkan denda hingga perasaan sulit untuk melupakan. Bahkan pada beberapa kasus, penolakan juga berakibat pada keinginan balas dendam dan stalking pada orang yang menolak mereka.

3. Adanya Fantasi dalam Menjalin Suatu Hubungan

Adanya fantasi juga bisa menjadi alasan atau penyebab seseorang melakukan stalking. Dalam hal ini, pelaku stalking biasanya hanya ingin membuat targetnya melihat, memvalidasi keberadaannya. Namun tak jarang, stalker yang juga ingin membuat targetnya tertarik padanya.

4. Dampak Buruk Kebiasaan Stalking

Stalking di media sosial mungkin saat ini sudah jadi hal yang cukup lumrah dilakukan. Bahkan, bisa dipastikan. Bahkan, bisa dipastikan hampir setiap orang pasti pernah melakukannya. Malahan, saat ini stalking mungkin sudah jadi kebiasaan bagi sebagian orang. Padahal, perilaku ini bisa jadi hal yang membawa dampak buruk. Bukan saja bagi target atau korban, tetapi juga bagi pelaku.

Berikut beberapa dampak buruk dari kebiasaan stalking:

1. Makin Sulit Menerima Kenyataan

Pelaku stalking akan sulit menerima kenyataan. Sebab, mereka akan merasa bahwa duni tidak adil. Pelaku stalking juga akan merasa hanya dirinya sendiri yang lebih peduli dan mengerti tentang dirinya.

2. Rentan Stres dan Emosi Tidak Stabil

Kebiasaan stalking juga bisa memicu perasaan tak berdaya. Sehingga, bisa membuat sesorang jadi lebih rentan stress dan emosimu jadi makin tidak terkendali.

3. Kebiasaan Stalking Bisa Membuat Perilaku Seseorang Lebih Agresif

Pelaku stalking cenderung bertindak kasar dan agresif ketika sedang frustasi. Hal ini dipicu obsesi berlebihan dalam dirinya yang sulit untuk dikendalikan.

4. Lebih Gampang Curiga atau Berprasangka Buruk

Kebiasaan stalking bisa membuat sesorang merasa paling tahu segalanya. Akibatnya, pelaku stalking malah justru akan lebih mudah curiga dan berprasangka buruk pada orang lain.

Itulah ulasan yang kami sajikan tentang arti stalking dan dampak buruknya. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran kalian, ya!

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS