Sisa Hidup Putin Diprediksi 3 Tahun lagi Akibat Kanker

Presiden Rusia Vladimir Putin disebuyt hanya memiliki waktu tiga tahun untuk hidup. The Independent

PARBOABOA, Pematangsiantar - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut mengidap penyakit kanker dan diklaim hanya memiliki sisa hidup selama 3 tahun saja. 

Dilansir media Australia News.com.au, Senin (30/5/2022), yang mengutip keterangan seorang perwira intelijen Rusia, Putin bahkan disebut sudah mengalami gangguan penglihatan. 

"Dia memiliki waktu tidak lebih dari dua hingga tiga tahun untuk tetap hidup," kata sumber tersebut. 

"Kami diberitahu bahwa dia mengidap sakit kepala. Dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan lembar pidato yang bertuliskan huruf kapital untuk dapat membaca apa yang akan dia katakan," lanjut perwira itu.

Agen Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengungkap, kemampuan presiden 69 tahun itu untuk melihat terus memburuk, sehingga harus membaca kalimat dalam tampilan yang cukup besar. 

"Dan tubuhnya sekarang juga gemetar tak terkendali," kata agen FSB yang minta identitasnya dirahasiakan itu. 

Laporan ini semakin menambah rumor jika Putin memang sedang mengalami sakit parah di tengah usahanya menduduki Ukraina. 

Sebelumnya sudah ada laporan yang menunjukkan jika Putin mengidap kanker yang disertai penyakit parkinson. Kondisi itu dikonfirmasi Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Mayjen Kyrylo Budanov.

"Dia memiliki beberapa penyakit serius, salah satunya adalah kanker," kata Budanov. "Tetapi tidak ada gunanya berharap bahwa Putin akan mati besok. Dia memiliki setidaknya beberapa tahun lagi. Suka atau tidak, tapi itu benar."

Laporan terbaru tentang kondisi Putin yang mengidap kanker dan memiliki sisa hidup tiga tahun ini datang dari laporan mata-mata Rusia kepada seorang pembelot FSB yang tinggal di Inggris. 

Pembelot itu diberitahu jika Putin harus menyipitkan mata bahkan saat membaca huruf kapital, sehingga suasana hatinya sering berubah mendadak. 

"Dia tidak akan memakai kacamata untuk membantu (penglihatannya) karena itu akan menunjukkan kelemahan," beber mata-mata di Rusia tersebut.

"Dia dahulu bisa tenang menghadapi bawahannya, tetapi sekarang dia memiliki ledakan kemarahan yang tidak terkendali. Dia benar-benar gila dan hampir tidak mempercayai siapa pun."

Namun demikian, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov membantah rumor yang menyebut Putin sakit keras. Ia bahkan terheran-heran dengan pemberitaan itu. 

"Presiden Vladimir Putin membuat penampilan publik setiap hari. Anda dapat melihatnya di layar televisi, membaca dan mendengarkan pidatonya," tegas Lavrov.

Ia bahkanmempertanyakan hati nurani orang-orang yang menyebarkan disinformasi mengenai kondisi Putin.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS