PARBOABOA, Brasilia – Presiden Brazil, Jair Bolsonaro terancam hukuman pidana usai Komite investigasi Senat Brasil menyetujui laporan atas sembilan kejahatan terkait penanganan pandemi virus corona yang menjerat Bolsonaro.
Dalam laporan sepanjang 1.300 halaman itu, Jair Bolsonaro dijerat dengan dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan. Bolsonaro dan 77 orang lainnya serta dua perusahaan juga dijerat melakukan kejahatan.
Melansir Sociated Press dan NBC News, Rabu (27/10/2021), dalam laporan yang dirilis, Bolsonaro Bolsonaro didakwa atas genosida dan pembunuhan.
Komisi Penyelidikan Penanganan Pandemi negara Brazil yang beranggotakan 11 Senator itu melakukan voting dan menghasilkan tujuh suara mendukung rekomendasi itu dan hanya empat suara yang menolak.
Voting itu menuntaskan penyelidikan yang telah dilakukan selama enam bulan. Dengan hasil voting itu, Komisi Senat ini secara resmi menyetujui rekomendasi yang meminta jaksa mendakwa Bolsonaro atas berbagai tuduhan pidana, mulai dari penipuan dan menghasut tindak kriminal hingga penyelewengan uang negara dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dari tuduhan-tuduhan itu, Bolsonaro dianggap bertanggung jawab atas kematian lebih dari 600 ribu orang terkait Corona di Brasil.
Meski adanya persetujuan senat, Bolsonaro kemungkinan tidak akan menghadapi dakwaan formal. Dakwaan harus diajukan oleh jaksa agung Brasil yang ditunjuk presiden. Selain itu pengajuan voting dkerap diabaikan sebab untuk pendakwaan terhadap presiden harus bergantung pada Ketua Majelis Rendah, Arthur Lira, yang dikenal sebagai sekutu setia Bolsonaro.
Menanggapi rekomendasi itu, salah satu anak Bolsonaro yang juga sebagai Senator Flavio Bolsonaro menyebut tuduhan itu lemah secara hukum dan didasari motif politik.
Sementara Bolsonaro diketahui selalu menyangkal tuduhan yang diarahkan terhadapnya terkait pelanggaran dalam penanganan Corona.
"Kita tahu kita tidak bisa disalahkan atas apapun. Kita tahu kita melakukan hal yang benar sejak saat pertama," ucap Bolsonaro pada Rabu (27/10) waktu setempat.
Seorang terdakwa lain yang didakwa dalam berkas yang sama adalah Wilson Lima, gubernur negara bagian pedalaman Amazonas. Wilson didakwa terkait terjadinya kekurangan pasokan oksigen rumah sakit yang mengakibatkan kematian karena asfiksia awal tahun ini.