PARBOABOA, Siantar - Memasuki hari ketiga Invasi, Rusia semakin gencar melempar serangan ke Ukraina. Bahkan, beberapa ledakan baru saja terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev pada Sabtu (26/2).
Perang antar kedua negara ini mulai berdampak luas ke beragam sektor, salah satunya olahraga balap. Formula 1 resmi membatalkan seri balap Grand Prix Sochi di Rusia musim 2022.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh akun Instagram resmi Formula 1, pihaknya menyatakan bahwa ajang balap Formula 1 memiliki visi untuk menyatukan setiap orang di dunia.
"FIA Formula 1 World Championship menyapa seluruh negara di dunia dengan visi positif untuk menyatukan setiap orang dan bangsa di dunia untuk bergandeng tangan bersama-sama," demikian bunyi pernyataan penyelenggara Formula 1.
Pihak penyelenggara Formula 1 mengaku prihatin serta terkejut dengan situasi yang terjadi di sepanjang Rusia dan Ukraina saat ini. Mereka berharap, kedua negara ini dapat berdamai secepatnya.
"Kami memantau perkembangan yang terjadi di Ukraina dengan rasa sedih dan terkejut, dan berharap adanya resolusi perdamaian dengan cepat terhadap situasi saat ini," ujarnya.
Sebelumnya, FIA, FOM, dan Liberty Media sempat mengadakan diskusi pada Kamis (24/2) lalu waktu Eropa untuk memutuskan nasib penyelenggaraan seri balap Formula 1 di Sochi, Rusia.
Hasil rapat tersebut kemudian memutuskan bahwa seri balap Formula 1 2022 di Sochi, Rusia terpaksa harus dibatalkan karena situasi yang tidak kondusif untuk menggelar balapan di negara tersebut.
Piahknya juga mengungkap, keputusan untuk membatalkan seri balap Formula 1 2022 di Sochi telah mempertimbangkan sudut pandang dari seluruh stakeholder.
"Pada Kamis malam (waktu Eropa), Formula 1, FIA, dan tim telah berdiskusi, dan kesimpulan kami dengan mempertimbangkan seluruh stakeholder memutuskan bahwa tidak mungkin untuk menggelar seri balap di Rusia dalam situasi saat ini," sambungnya.
Salah satu pembalap F1, Sebastian Vettel sebelumnya juga sudah mengungkapkan pendapat pribadinya. Menurutnya, salah jika tetap mengadakan balapan di negara tersebut.
"Saya minta maaf pada orang-orang, orang-orang yang tak bersalah yang kehilangan nyawanya, terbunuh untuk alasan bodoh di bawah kepemimpinan yang gila dan sangat aneh," kata Vettel.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh prinsipal tim Red Bull Christian Horner. Menurutnya, tidak ada kemungkinan untuk bisa pergi ke Rusia dalam kondisi seperti sekarang ini.
"Ini adalah masalah bagi badan pemerintah dan pemegang hak komersial yang bertanggung jawab, tapi seberapa besar hal-hal bisa berubah antara sekarang dan September?" ujar Horner.
Editor: -