Sistem operasi desktop
Chrome OS makin melaju dalam persaingan pangsa pasar sistem operasi di seluruh
dunia. Chrome OS didaulat menjadi sistem operasi laptop terpopuler kedua di
dunia, dan berada tepat dibelakang Windows.
Berkat popularitas ini
Chrome OS kini lebih banyak dipakai dibanding macOS, sistem operasi yang
dipakai Apple untuk perangkat Mac, baik MacBook, iMac, Mac Mini, dan Mac Pro.
Bahkan market share Chrome OS pada Q4
2020 lalu hampir dua kali lipat lebih besar dibanding macOS.
Windows sendiri masih
memegang pangsa pasar terbesar dengan 80,5 persen, Chrome OS meraup 10,8
persen. Diikuti macOS dengan 7,5 persen.
Perolehan tersebut
mengacu pada perusahaan riset pasar IDC. Chrome OS juga telah melewati macOS
secara singkat di setiap kuartal sebelumnya, tetapi tahun 2020 adalah tahun
penuh pertama ketika Apple OS menempati posisi ketiga.
Sistem operasi buatan
Google itu menyalip Apple pada Q2, yaitu dengan market share 10% berbanding 7,6%. Pertumbuhan tersebut terus
terjadi sampai Q3 dan Q4, dengan selisih terbesar terjadi pada Q4 di mana
Chrome OS punya market share 14,4%
sementara macOS hanya 7,7%.
Penguasa kelas ini
tentulah Microsoft dengan OS Windows-nya, meski market share Q1-nya menurun jika dibanding Q4. Yaitu 87,5% pada Q1,
81,7% pada Q2, 78,9% pada Q3, dan 76,7% pada Q4.
Hanya saja untuk kelas
desktop, Chrome OS memang masih kalah dibanding macOS. Menurut StatCounter, di
kelas desktop sampai Januari 2021, macOS masih unggul jauh dibanding Chrome OS,
yakni 16,91% berbanding 1,91%.
Dengan banyaknya
komunitas dan pelajar yang harus menghadiri kelas secara virtual dari rumah dan
orang tua mereka pun juga harus bekerja dari jarak jauh, penjualan PC melonjak
sepanjang tahun.
Dengan begitu, banyak
orang tua mencari perangkat yang bisa dipakai untuk belajar jarak jauh dengan
harga yang murah. Chrome OS pun turut mendapat keuntungan dari tren ini.
Tak hanya itu, lembaga
pendidikan seperti sekolah pun melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.
Sebagai informasi,
dibanding 2019, pertumbuhan market share
Chrome OS di 2020 melesat hingga empat kali lipat.
Namun, secara
keseluruhan pasar tumbuh tidak terbatas pada Chrome OS. IDC juga mencatat bahwa
gaming PC juga menjadi pendorong pertumbuhan besar.
Di ranah pendidikan,
termasuk pasca pandemi kelak, masa depan Chrome OS terlihat masih cukup cerah.
Bahkan Chromebook pun
akan dipakai di institusi pendidikan di Indonesia, setelah Mendikbudristek
Nadiem Makarim mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana Rp 2,4 triliun
untuk pengadaan 240 ribu Chromebook untuk sekolah.