PARBOABOA, Jakarta - Rusia melancarkan serangan rudal ke Kramatorsk yang diklaim menewaskan lebih dari 600 pasukan Ukraina. Moskow menjelaskan bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas serangan Ukraina yang menewaskan puluhan tentara Rusia pada Hari Tahun Baru.
Tapi, pihak Ukraina membantah klaim Rusia tersebut, mengatakan sebagai sebuah “propaganda” Kremlin. “Ini bagian lain dari propaganda Rusia” ujar Serhiy Chevevaty, juru bicara tentara Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia menerangkan telah menewaskan lebih dari 600 prajurit Ukraina dalam serangan di gedung-gedung yang menampung sementara pasukan Ukraina. Lebih dari 1.300 tentara Ukraina ditempatkan di dua gedung, jelas kementerian pertahanan Rusia.
Dia mengatakan serangan itu sebagai “serangan balasan” untuk membalas kematian 89 tentara Rusia yang tewas di Makiivka. Ukraina mengungkapkan sebanyak 400 orang tewas atau terluka dalam insiden itu, sementara angka hingga ratusan telah diberikan oleh kaum nasionalis Rusia di media sosial.
Moskow belum memberikan bukti klaimnya tentang kematian di Kramatorsk. Seranga tersebut terjadi di dekat dua gedung sekolah-sekolah kejuruan nomor 28-47 yang sesuai dengan nomor asmara yang disediakan Rusia. Moskow menjelaskan bangunan itu menampung personel militer Ukraina.
Tapi, tidak ada bukti visual yang menunjukkan bahwa kedua bangunan ini rusak parah atau telah terjadi kematian massal dalam skala yang di klaim oleh Rusia. Bantahan militer Kiev disampaikan juru bicara Pasukan Gabungan Ukraina Ser Serhiy Chevevaty.
“Informasi Rusia itu tidak benar,” jelasnya, Senin (09/01/2023). Tentara Rusia menyerang Kramatork dengan tujuh rudal pada pukul 23.30 kemarin. Namun itu tidak berdampak apa pun pada tentara Ukraina,’ terangnya lagi.
Kemudian, Jurnalis Finlandia, Antii Kuronen, yang mengunjungi lokasi dugaan serangan di Kramatorsk mengatakan kemungkinan serangan itu tidak langsung.
"Saya di sana dan agak aneh bahwa bangunan itu bahkan tidak diisolasi. Penduduk setempat juga tidak melihat ambulans di sini di pagi hari," pungkasnya.