PARBOABOA, Baghdad - Roket menghantam markas partai Kurdi Iran di Kota Koye, dekat Ibu Kota wilayah otonomi Kurdi Irak, Erbil. Akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka.
Wali Kota Kote, Tariq Haidari menerangkan, bahwa serang itu terjadi pada Senin (14/11/2022).
Dilansir media semi-resmi Iran, Fars melaporkan, Pengawal Revolusi negara itu telah menargetkan pangkalan ‘kelompok teroris’ di wilayah Kurdi di Irak dengan menggunakan rudal dan pesawat tak berawak.
Pengawal Revolusi tersebut telah melancarkan serangan itu terhadap pangkalan oposisi militan Kurdi Iran di Wilayah Kurdi di Irak utara sejak kematian perempuan Kurdi, yakni Mahsa Amini pada 16 September 2022 lalu. Bahkan Iran menuduh militan Kurdi di Irak utara ikut membangkitkan kerusuhan yang telah terjadi itu.
Menurut informasi keamanan Kurdi, drone telah ditargetkan di dua pangkalan Kurdi Iran di dekat Erbil dan Sulaimaniya. Namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kemudian sebuah kelompok hak asasi Kurdi Iran menerangkan di Twitter, bahwa Pengawal Revolusi telah menargetkan pangkalan Partai Komala di Sulaimaniya dengan menggunakan enam drone. Bukan hanya itu, pangkalan Partai Demokrat Kurdistan Iran di dekat Erbil ikut juga menjadi sasaran empat rudal tersebut.
Pada bulan September lalu, Pengawal Revolusi mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan, operasi semacam itu akan berlanjut selama basis ‘kelompok teroris’ tidak disingkirkan dan selama otoritas regional ‘tidak bertindak sesuai dengan komitmen mereka’.