PARBOABOA,
Malaysia - Dokter-dokter junior berstatus kerja kontrak dari pusat
perawatan dan rumah sakit pasien covid-19 di Malaysia menggelar mogok kerja
mulai Senin (26/7). Selain mogok kerja ratusan dokter juga menggelar aksi
protes di berbagai fasilitas medis di Malaysia.
Peserta mogok tersebut terikat kontrak untuk jangka waktu
tertentu. Para dokter mengatakan perlakuan terhadap mereka lebih buruk daripada
perlakuan kepada pegawai tetap pemerintah, bahkan ketika mereka menyadari
profesinya berada di garis depan perang melawan Covid-19.
Mereka menuntut penempatan kerja permanen, serta gaji dan
tunjangan yang lebih baik ditengah tingginya jam kerja selama pandemi.
“Kami ingin hak yang setara, untuk menjadi dokter
permanen,” tutur seorang dokter di rumah sakit pemerintah di luar Kuala Lumpur
yang merawat pasien Corona.
“Kami pasti tidak akan ada di sini jika kami diperlakukan
secara adil … kami harus diapresiasi atas apa yang kami lakukan,” ucap seorang
dokter lainnya yang enggan disebut namanya kepada wartawan.
Para dokter junior yang ikut aksi protes menyebut sejumlah
dokter senior mengambil alih tugas mereka saat unjuk rasa digelar, untuk
memastikan perawatan para pasien tidak terancam.
Padahal Malaysia tengah menghadapi lonjakan kasus Corona
yang dipicu oleh penyebaran varian Delta yang mudah menular. Otoritas setempat
melaporkan lebih dari 1 juta kasus Corona kini tercatat di Malaysia, dengan
sekitar 8.000 kematian.
Selain mengglar protes, beberapa dokter junior bahkan telah
mengundurkan diri dengan alasan kelelahan karena penerimaan pasien yang sangat
tinggi di seluruh rumah sakit Malaysia.