PARBOABOA, Jakarta - PT KAI Logistik bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan kereta api khusus pengangkut hasil laut dan perikanan pada Rabu (12/10/2022).
Peluncuran ditandai dengan pelepasan rangkaian kereta api yang membawa muatan produk perikanan sebanyak 38 teus atau sekitar 570 ton dengan tujuan Stasiun Kampung Bandan di Jakarta, dari Stasiun Kalimas Surabaya.
Dirut PT KAI Logistik TLN Ahmad Malik Syah menyebut PT KAI Logistik menyediakan gerbong khusus agar produk perikanan tetap segar selama dalam perjalanan. Sehingga, produk tetap aman dan sehat untuk dikonsumsi.
"Ini sangat membantu penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk perikanan dan kelautan ataupun nelayan dapat mempertahankan mutu dan meningkatkan daya jual," kata Ahmad seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10/2022).
Di samping itu, Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Ishartini mengatakan, distribusi menggunakan kereta api diharapkan dapat lebih mendukung sektor kelautan dan perikanan, serta para pelaku usaha perikanan, mengingat hasil perikanan merupakan komoditas yang mudah rusak.
"Sifat hasil perikanan yang mudah rusak dan turun mutunya bila tidak ditangani dengan baik terutama penanganan pada saat pengangkutan, membutuhkan kinerja logistik dan sistem rantai dingin yang handal," kata Ishartini.
Seperti diketahui, pada tahun 2021 sebanyak 109,46 ribu ton masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang terdiri atas 78,58 ribu ton untuk konsumsi dengan komoditas utama yaitu ikan layang, udang, tuna, dan ikan lainnya, sedangkan 30,88 ribu ton untuk non konsumsi, dengan komoditas utama rumput laut dan kulit kerang Mutiara.
"Pelabuhan muat hasil perikanan di atas antara lain berasal dari Timika, Tarakan, Makasar Ambon, Bitung, Kendari, Dobo, dan wilayah Indonesia Timur lainnya," ucap Ishartini.
Selain itu, pengiriman hasil perikanan menggunakan kereta api pada tahun 2021 mencapai 1.549 teus dan tahun 2022 per Agustus mencapai 1.036 teus. Dia berharap agar jumlah ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya sektor kelautan dan perikanan.
Adapun Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar menambahkan, salah satu program prioritas KKP adalah penerapan penangkapan ikan terukur berbasis quota di 6 zona penangkapan dan pengembangan budidaya perikanan yang ramah lingkungan.
Dari sisi hulu, KKP menargetkan peningkatan produksi perikanan yang bermutu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani dan gizi dari ikan.
"Perikanan tangkap dan perikanan budidaya sebagai hulu produksi sektor ini perlu didukung dengan kemampuan daya saing di sisi hilirnya sehingga dapat berkesinambungan dengan tuntutan penyediaan jasa transportasi yang efektif dan efisien," jelas Antam.
Editor: -