PARBOABOA, Pematangsiantar - Seorang pria penyandang disabilitas jatuh terguling dari eskalator dan meninggal di Bandara Gatwick, London, Inggris, karena tak sabar menunggu petugas yang hendak membantunya turun dari pesawat.
Dilansir Daily Mail, Sabtu (18/6/2022), pria itu dilaporkan tiba di London bersama istri dan anaknya dengan menumpang pesawat milik maskapai EasyJet pada Rabu.
Saat itu diketahui bahwa istri pria 82 tahun itu telah terlebih dahulu dibantu keluar dari pesawat oleh petugas Wilson, perusahaan swasta yang dikontrak untuk membantu penumpang disabilitas.
Namun karena tidak sabaran, pria itu memutuskan untuk segera keluar dan turun dari pesawat.
Pria itu sedianya akan dijemput, tapi ia memutuskan untuk berjalan kaki dengan para penumpang lainnya.
Kecelakaan itu terjadi ketika ia naik eskalator dari landasan pacu yang menuju terowongan yang mengarah ke terminal sebelah utara.
Staf dan petugas EasyJet berjuang menyelamatkan nyawanya ketika pria itu jatuh terguling dari tangga berjalan Skybridge sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat.
"Staf datang menjemput seorang wanita untuk memasuki bandara, tapi pria itu masih ditinggalkan di dalam pesawat. Ia pasti tidak mau menunggu staf dan berusaha jalan sendiri masuk terminal," kata seorang sumber kepada Daily Mail.
"Ketika sedang berada di eskalator, penumpang itu jatuh dan menderita luka serius sehingga meninggal dunia. Ini tragis sekali, peristiwa yang seharusnya tidak terjadi."
Penumpang disabilitas itu terjatuh saat menaiki eskalator Skybridge, yang dibuka pada 2005 dan menelan dana £100 juta (sekitar Rp1,8 triliun).
Jembatan penghubung itu memiliki panjang 194 meter dan difungsikan untuk dilewati 55.000 bus transfer yang mengantar dari pesawat menuju bangunan bandara.