PARBOABOA, Pematangsiantar – Deretan perusahaan terbesar di dunia ini akan membuatmu merasa tidak percaya dengan jumlah nilai sahamnya yang tinggi. Meskipun ada beberapa perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19, tapi perusahaan dibawah ini jauh lebih beruntung dibanding perusahaan-perusahaan lainnya.
Sejumlah perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan terbesar di dunia ini memiliki sektor industri mulai dari migas, teknnologi, hingga hiburan. Berikut penjelasannya.
1. Walmart
Perusahaan retail yang yang didirikan oleh Sam Walton ini berhasil menduduki posisi pertama perusahaan terbesar di dunia. Saat ini jumlah pegawai Walmart sudah mencapai 2,2 juta orang.
Penghasilan yang berhasil diraup walmart pun tidak sedikit atau sejumlah USD$514 miliar atau setara Rp7,6 triliun lebih pada 2018 saja. Hal ini menjadikan Walmart kembali menduduki peringkat pertama sebagai 7 perusahaan terbesar di dunia selama delapan tahun berturut-turut.
2. State Grid Corporation
Pada posisi kedua, State Grid Corporation (SGCC) menjadi salah satu perusahaan listrik terbesar di dunia. Perusahaan ini diketahui memiliki pendapatan sekitar USD386,6 miliar (atau sekitar Rp555 triliun) dari Januari sampai Juli tahun 2021.
Tak hanya itu, SGCC juga menjadi salah satu sumber tranmisi daya, jaringan listrik, dan manajemen sistem kelistrikan di hampir seluruh wilayah daratam China.
3. Amazon
Amazon termasuk salah satu perusahaan yang mengalami lonjakan pendapat meskipun terkena dampak pandemi Covid-19. Sistem penjualan yang digunakan Amazon ialah online serta terbatasnya aktivitas masyarakat akibat lockdown membuat Amazon jadi tempat favorit untuk belanja online di masa pandemi. Walaupun peringkatnya sempat turun, tapi Amazon tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia yang berpendapatan USD$796 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun.
4. China National Petroleum
Perusahaan minyak nasional yang berasal dari Tongkok ini diketahui memiliki pendapatan sebesar USD$393 miliar atau setara Rp5,8 triliun. Bagaimana tidak, di pasar global perusahaan ini menjadi salah satu produsen minyak dan gas terbesar serta menjadi pemasok tetap di berbagai negara.
5. Sinopec Group
Sinopec Group merupakan perusahaan migas yang berasal dari Tiongkok. Pada tahun 2018 pendapatan yang didapat perusahaan ini sudah senilai USD$414 miliar atau setara Rp6,1 triliun lebih. Berkat peran dan inovasinya, perusahaan ini diketahui menjadi salah satu pemasok bahan kimia di berbagai negara, lho.
6. Apple
Perusahaan ini berhasil menduduki posisi keenam walau terkena dampak pandemi. Dengan pendapatan Rp8,44 trilun dalam waktu setengah tahun, wajar saja apabila yang mempunyai perusahaan tersebut merasa bangga. Apalagi ternyata, posisi saat ini merupakan posisi terbaik Apple selama menjadi salah satu perusahaan gadget terkemuka di dunia.
7. CVS Health
CVS Healt menjadi perusahaan terakhir yang masuk kedalam kategori perusahaan terbesar di dunia. Keuntungan utama perusahaan ini berasal dari vaksin dan akuisisi dengan perusahaan asuransi Aetna. CVS Health sendiri meraup keuntungan sekitar USD7,17 miliar dengan nilai pendapatan sebesar USD268,7 miliar pada kuartal pertama tahun 2021.
8. China National Petroleum
Perusahaan yang dipimpin oleh Ceo Ben van Beurden ini mempunyai 81. 000 karyawan dengan kantor pusat di The Hauge. Misi dari perusahaan ini ialah menghasilkan BBM dengan emisi karbon lebih rendah.
Pada tahun 2018 mereka memperoleh pendapatan sebesar 326 miliar dolar AS, sementara pada tahun 2019 ini hampir 393 dolar AS atau setara 5.835 triliun.
9. Toyota Motor
Perusahan otomotif yang berasal dari Jepang ini ternyata salah satu perusahaan terbesar di dunia. Perusahaan Toyota Motor berhasil mencatat nilai kapasitas pasar sebesar Rp2,5 triliun lebih dengan jumlah aset Rp6,6 triliun lebih.
10. Alibaba
Tahun 2020 lalu, Alibaba mencatatkan nilai kapitalisasi pasar 545,4 miliar dolar AS atau setara Rp 7.707 triliun. Perusahaan yang didirikan oleh konglomerat Jack Ma ini bergerak di bidang e-commerce, ritel, internet, dan kecerdasan buatan. Tahun 2014 lalu, Alibaba melakukan IPO dengan meraup dana publik hingga 25 miliar dolar AS.