PARBOABOA, Medan - Bank Indonesia memprediksi angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Utara di 2022 akan ditutup dalam kisaran 4,1 persen - 4,9 persen. Angka itu mengalami akselerasi jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 2,6 persen.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Utara Ibrahim mengatakan, akselerasi ekonomi Sumut di 2022 antara 4,1 persen – 4,9 persen, diprediksi potensi penguatannya akan masih berlanjut kedepannya.
Dijelaskannya, pada 2023, situasi pandemi akan terus membaik seiring dengan perbaikan perekonomian domestik. Walau masih dibayangi berbagai risiko yang bersumber dari berlanjutnya konflik geopolitik serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
“Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi rumah tangga kami prakirakan tetap kuat ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik dan mobilitas masyarakat yang meningkat.
Kinerja lapangan usaha utama juga terus mengalami pertumbuhan yang positif,” jelasnya.
Sementara itu, jelasnya kembali, laju inflasi Sumut pada 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Didukung perbaikan rantai pasokan global dan produksi bahan pangan strategis.
Terkait sistem pembayaran, Ibrahim menyebutkan, perluasan implementasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Tingkat keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kinerja ekonomi Sumatra Utara ke depan masih tetap tinggi. Namun, di tengah tingginya optimisme tersebut, terdapat beberapa tantangan,” jelasnya.