PARBOABOA - Arti kata wibu sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti “Want To Be Japanese” atau sebutan lain orang Jepang jadi-jadian. Istilah ini sudah tak asing lagi bagi para pecinta anime. Seorang otaku belum tentu adalah wibu, tapi wibu biasanya adalah otaku.
Pengertian dan Ciri-Ciri Wibu
Wibu adalah orang non-Jepang yang terobsesi pada budaya negeri sakura, berlagak seolah orang lokal yang tinggal disana. Parahnya wibu jadi kurang menghargai budaya sendiri, mereka disebut dengan Japanfilia.
Berikut inilah sejumlah ciri-ciri wibu :
1. Menyisipkan Bahasa Jepang
Karena kesukkannnya terhadap Jepang, mereka sering memasukkan bahasa Jepang kerap kali berbicara dengan orang sekitar. Contohnya seperti Kawaii, Desu, Chibi dan lain-lain.
2. Suka Menggunakan Produk Buatan Jepang Selanjunya
Wibu biasanya lebih suka menggunakan barang-barang buatan Jepang. Misalnya, jika ada sesuatu yang dijual merupakan produk AS dan Jepang meskipun ada biaya tambahan, mereka tetap memilih produk Jepang.
3. Meniru Perilaku Orang Jepang
Mereka mencoba meniru perilaku orang Jepang. Mereka mencoba meniru bagaimana gaya hidup orang Jepang. Namun biasanya hanya berdasarkan dari apa yang mereka lihat di anime. Maka dari itu, belum tentu gaya hidup orang Jepang yang mereka tiru merupakan asli budaya Jepang yang sesungguhnya.
Wibu seringkali hanya mengadopsi budaya Jepang dari yang ditampilkan dalam anime. Padahal, budaya Jepang yang sebenarnya tidak sama dengan yang ada di dalam anime. Di anime terlalu di dramatisasi dan diproduksi untuk konsumsi masal.
4. Pacar Khayalan
Pacar khayalan para wibu biasanya seperti karakter Anime dan game. Sebutan yang biasa mereka sebutkan adalah Waifu dan Husbando.
5. Media Sosial
Dan hal lainnya, terhadap akun sosial mereka yang mencampurkan nama akun mereka dengan bahasa Jepang.
Pengertian Otaku
Otaku berasal dari istilah Jepang yang merujuk kepada rumah atau keluarga orang lain. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Kolumnis Nakamori Akio dalam akrtikel “Otaku” no kenkyu. Penelitian Otaku yang dimuat majalah Manga Burikko.
“Otaku” dalam arti sempit yang awalnya hanya digunakan diantara orang-orang yang memiliki hobi sejenis. Dalam arti luas istilah tersebut sering mempunyai konotasi negatif atau positif begantung pada situasi dan orang yang menggunakannya.
Secara negatif, sebutan ini dipakai untuk penggemar fanatik suatu subkultur yang letak bagusnya tidak bisa dipahami masyarakat umum atau orang yang kurang mampu berkomunikasi dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Secara positif digunakan untuk menyebut orang yang sangat mendalami suatu bidang sampai mendetail.
Sebutan ini juga digunakan untuk pria atau wanita yang masih single yang mempunyai hobi anime, manga, idol, permainan video, dan komputer pribadi tanpa mengenal batas umur. Kalangan yang berusia 50 tahun keatas yang merupakan penggemar high culture atau terus mengejar prestasi dibidang akademis jarang sekali dan hampir tidak pernah disebut otaku.
Otaku adalah istilah dari bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebutkan orang yang benar-benar menekuni hobinya. Otaku mulai dikenal ke luar Jepang dengan arti penggemar berat anime dan manga/comic, videogame, superhero, music, dan lain-lain.
Perbedaan Wibu dan Otaku
Wibu adalah orang asing (bukan asli orang Jepang) yang sangat mencintai Jepang dalam segala aspek, bisa dibilang tidak ada rasa nasionalisme terhadap negaranya sendiri.
Sedangkan Otaku adalah orang yang sangat menyukai hal-hal seperti anime, atau manga. Meskipun mereka sangat menyukai anime, manga video game Jepang, mereka tidak membiarkan hobinya tersebut memberikan dampak negatif terhadap hidupnya.
Hal tersebut berbeda dengan wibu yang memiliki obsesi yang tidak sehat terhadap budaya Jepang dan cenderung mengabaikan identitas mereka sendiri.