Memahami Perbedaan Kohesi dan Adhesi dalam Bidang Ilmu Kimia

Perbedaan kohesi dan adhesi (Foto: Parboaboa/Ziaggi)

PARBOABOA – Kohesi dan adhesi adalah dua konsep penting dalam ilmu fisika dan kimia yang berkaitan dengan interaksi antara molekul dan partikel.

Meskipun keduanya berhubungan dengan daya tarik antarpartikel, kohesi dan adhesi memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks interaksi dan efeknya pada materi.

Perbedaan kohesi dan adhesi merujuk pada fenomena tarik-menarik. Kedua istilah ini sering digunakan bersamaan dan dapat membingungkan karena keduanya mengacu pada fungsi yang serupa, namun sebenarnya memiliki sifat dan kejadian yang berbeda.

Adhesi adalah daya tarik antara zat atau molekul yang berbeda. Hal ini biasanya terlihat pada senyawa dengan molekul yang berbeda yang bergabung membentuk senyawa baru.

Sementara itu, kohesi adalah daya tarik antara zat atau molekul yang serupa. Kohesi dan adhesi berpengaruh terhadap bentuk permukaan cairan atau meniskus dalam suatu wadah.

Berdasarkan beberapa aspek, berikut dijelaskan perbedaan kohesi dan adhesi. Simak sampai habis, ya!

1. Definisi

Dikutip dari buku yang berjudul Konsep Jitu Fisika SMP untuk Kelas 1, 2, & 3, karya Ari Damari, S.Pd,  kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul yang serupa atau sejenis.

Hal itu terjadi ketika molekul-molekul dengan sifat kimia serupa saling berinteraksi dan membentuk ikatan antarpartikel.

Kohesi merupaka gaya antarmolekul yang menyebabkan cairan cenderung untuk menolak terpisah. Gaya tarik menarik kohesi ini terdapat pada molekul zat yang serupa.

Contohnya, gaya kohesi terlihat dalam hujan. Ketika air hujan jatuh membentuk tetesan, bukan kabut yang halus.

Hal ini disebabkan oleh air mengandung kohesi yang kuat menarik molekulnya menjadi satu, sehingga terbentuklah tetesan.

Kohesi cenderung menyatukan molekul cairan menjadi kelompok yang relatif besar karena ketidaksukaan molekul kepada sekitarnya.

Sedangkan, adhesi adalah tarik-menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis atau berbeda. Ini terjadi ketika molekul-molekul bahan yang berbeda saling berinteraksi dan membentuk ikatan.

Penyebab adhesi adalah gaya yang bekerja di antara dua zat, seperti gaya mekanis (saling menempel) dan gaya elektrostatik (gaya yang muatannya berlawanan).

Perbedaan kohesi dan adhesi juga terdapat dalam konteks zat pembasah cair. Adhesi mengakibatkan cairan melekat pada suatu permukaan, khususnya pada permukaan tempat cairan tersebut melekat.

Gaya adhesi terjadi ketika air dituangkan ke dalam gelas yang bersih. Adhesi cenderung merata dan membentuk lapisan tipis yang seragam di permukaan atas gelas. Hal ini disebabkan oleh kekuatan gaya adhesi antara air dan kaca.

Saat molekul air ditarik keluar dari formasi bulatnya, molekul tersebut terjebak di permukaan kaca dan mencegah terjadinya penolakan antara molekul sejenis.

2. Jenis Materi

Kohesi mempengaruhi interaksi antara partikel-partikel dalam satu material. Contohnya adalah daya tarik antara molekul air (H2O) yang menyebabkan air membentuk tetesan atau mengalir dalam aliran yang kontinu.

Kohesi juga bertanggung jawab atas kekuatan material seperti kekuatan tarik pada benang atau kekuatan pada permukaan cairan yang memungkinkannya membentuk bentuk bulat.

Sedangkan, adhesi mempengaruhi interaksi antara dua bahan yang berbeda. Contohnya adalah daya rekat antara air dan permukaan yang berbeda, seperti saat air menempel pada kaca atau saat tetesan air menyebar di atas permukaan yang luas.

Adhesi juga berperan penting dalam fenomena seperti kapilaritas, di mana zat cair naik melawan gravitasi di dalam pipa sempit atau serat yang halus.

3. Efek Makroskopis

Perbedaan kohesi dan adhesi lainnya terlihat dari efek makroskopis saat cairan ditempatkan pada permukaan yang halus.

Gaya relatif kohesi dan adhesi akan berinteraksi dengan cairan tersebut, kemudian menentukan bentuk yang akan diambil.

Jika gaya adhesi antara cairan dan permukaan lebih kuat, cairan akan tertarik ke bawah dan menyebabkan cairan membasahi bagian permukaan.

Namun, apabila kohesi di antara cairan itu sendiri lebih kuat, cairan akan menolak adhesi tersebut. Sehingga menyebabkan caiaran mempertahankan bentuk bulat dan hanya sedikit bersentuhan dengan permukaannya.

4. Contoh

Perbedaan kohesi dan adhesi terdapat pada contoh keduanya. Kohesi dapat dilihat dalam tetesan air, aliran cairan, atau pembentukan permukaan yang tegang pada air.

Misalnya, ketika air dituangkan ke permukaan yang datar, ia membentuk tetesan karena daya tarik kohesi antara molekul-molekul air.

Sedangkan, contoh adhesi dapat dilihat dalam menempelnya air pada permukaan yang berbeda seperti kaca, logam, atau bahan lainnya. Ketika tetesan air menempel pada permukaan kaca, itu menunjukkan adhesi antara molekul air dan permukaan kaca.

Demikian penjelasan tentang apa perbedaan kohesi dan adhesi dalam bidang ilmu kimia. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS