PARBOABOA, Pasaman Barat – Sejumlah korban pengungsi gempa di Pasaman Barat terkena berbagai macam penyakit seperti demam, batuk, maag, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan gatal-gatal.
Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat pukul 8.39 WIB. Gempa ini menyebabkan adanya korban jiwa dan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Baru-baru ini, pengungsi gempa di Pasaman Barat terkena berbagi macam penyakit yang disebabkan oleh kurangnya istirahat serta pasokan makanan.
Salah seorang pengungsi, Risdawati (54), mengatakan ia tidak dapat tidur tadi malam lantaran tenda yang didirikan pemda tidak cukup menampung jumlah pengungsi yang terus berdatangan.
“Saya tidak bisa duduk di lantai karena sakit pinggang. Saya harus duduk di kursi agar bisa istirahat,” kata Risdawati. Ia sekarang juga mengeluhkan sakit kapala dan demam karena kedinginan.
Salah satu dokter Polisi yang bertugas di daerah pemukiman tersebut mengatakan timnya sudah melakukan pengecekan darah dan cek tensi kepada sebagian pengungsi. Ia mengatakan kebanyakan pengungsi mengalami tekanan darah tinggi akibat semalaman begadang.
Di posko medis, beberapa korban gempa Pasaman Barat sudah mulai mengantri untuk meminta sejumlah obat-obatan.
"Iya hari ini ada sekitar 75 pengungsi yang mengeluhkan sakit," kata dokter di Posko Medis Dinkes Pasaman Barat, dr Metrizal, Minggu (27/2/2022).
Ditanya mengenai kelengkapan obat yang tersedia di posko tersebut dr Metrizal mengatakan kalau obat-obatan disana sangat lengkap.
“Untuk obat-obatan lengkap di posko," jelasnya.