PARBOABOA, Jakarta - Gempa bumi dengan skala kekuatan 7,4 skala Richter memporak-porandakan pantai timur Taiwan pada Rabu (03/04/2024).
Gempa terkuat dalam kurun waktu 25 tahun terakhir ini menyebabkan setidaknya tujuh orang meninggal dunia, 711 orang terluka, serta 77 orang masih "terjebak".
Selain itu, gempa tersebut menghancurkan beberapa bangunan di Hualien, kota yang paling dekat dengan pusat gempa.
Guncangan raksasa ini juga dirasakan hingga ke wilayah pegunungan di pedalaman Taiwan, yang ditandai dengan tanah longsor berskala besar.
"Gempa ini dekat dengan daratan dan dangkal. Gempa ini terasa di seluruh Taiwan dan pulau-pulau lepas pantai," kata Wu Chien Fu, direktur Pusat Seismologi Taipei, seperti dilansir dari BBC, Rabu (3/04/2024).
Pusat gempa terletak tepat sekitar 18 km di selatan kota Hualien, Taiwan, menurut Survei Geologi AS.
Adapun titik episenter gempa tersebut terletak di laut pada koordinat 23,80 derajat Lintang Utara (LU); 121,67 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 11 kilometer.
Gempa ini digolongkan sebagai gempa dangkal yang terjadi karena besar dugaan dipicu aktivitas subduksi lempeng di Palung Ryukyu (Ryukyu Trench) dengan mekanisme sesar naik (thrust fault).
Berdasarkan laporan dari Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), akibat gempa tersebut terjadi tsunami lokal di wilayah Taiwan.
Demikianpun Tide Gauge Cheng Gong (Taiwan) merilis laporan yang sama bahwa gempa bumi ini mengakibatkan tsunami dengan ketinggian 45 sentimeter, Longdong (Taiwan) 21 sentimeter, dan Ishigakijima (Jepang) 12 sentimeter.
Sebelumnya juga, Badan Meteorologi Jepang sudah mengeluarkan peringatan kemungkinan akan terjadinya gelombang tsunami setinggi tiga meter. Diperkirakan gelombang tsunami itu akan mencapai sebagian besar wilayah pantai barat daya Jepang.
Dampak untuk Indonesia
Dalam keterangan tertulisnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengkonfirmasi bahwa sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban gempa tersebut.
Hal itu, jelasnya, berdasarkan koordinasi Kemenlu Indonesia dengan KBRI Tokyo dan Taipei.
Meski demikian, Iqbal menegaskan Kemenlu akan terus melakukan pemantauan terhadap WNI yang berada di Taiwan maupun Jepang. Hal ini lantaran sebaran WNI di Taiwan cukup luas.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan situasi WNI di Taiwan.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan dampak gempa bumi yang terjadi di Taiwan bagian timur, tidak menimbulkan tsunami ke wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Rabu (3/04/2024), menjelaskan hal tersebut dipastikan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan BMKG, termutakhir beberapa saat setelah menerima informasi gempa melanda Taiwan.
Gempa bumi tersebut, jelaskan, menimbulkan tsunami kecil di laut Taiwan dan sekitarnya, tetapi tidak berdampak signifikan hingga ke wilayah Indonesia.
Atas dasar kondisi tersebut, pihak BMKG meminta masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan berita bohong atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.