PARBOBOA, Jakarta – Bangkit kembalinya Partai Buruh dan bagaimana peluangnya berlaga di Pemilu 2024 nanti menarik perhatian beberapa pengamat politik.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama beberapa orgaisasi buruh telah mendeklarasikan berdirinya Partai Buruh pada kongres di Hotel Grand Cempaka, Jakarta beberapa waktu lalu. Kongres itu juga turut memilih Said Iqbal Sebagai ketua umumya. Said Iqbal sendiri mengatakan Partai Buruh akan turut berpartisipasi dalam kontestasi pemilu 2024.
Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menilai Partai Buruh memiliki peluang yang kecil di ajang kontestasi politik Pemilu 2024. Sebab, kata Saiful, Partai Buruh juga harus memiliki tokoh 'berkelas' nasional.
Saiful melanjutkan, tantangan lain yang akan dihadapi Partai Buruh ialah harus memiliki tokoh yang dapat memobilisasi massa. Namun, menurutnya, saat ini belum ada tokoh di Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memiliki kriteria demikian, termasuk ketua umumnya sekalipun, Said Iqbal.
"Bikin partai itu bukan perkara mudah, saya belum melihat potensi ketum Partai Buruh (Said Iqbal). Tes nyata dari kekuatan buruh kan dapat dilihat, misalnya dari kegagalan organisasi buruh menghadang UU Ciptaker yang tidak mereka inginkan," sebut Saiful, pada Selasa (5/10/2021).
Lebih lanjut, Saiful menuturkan kecilnya peluang partai buruh dalam pemilu 2024 nanti juga disebabkan saat ini sudah ada partai besar yang mengklaim membawa aspirasi buruh, bahkan partai-partai besar tersebut diisi tokoh yang lebih ‘berkaliber’.
"Selama ini sejumlah partai besar sudah mengklaim mewakili buruh. Mereka sudah lebih siap dari pada partai baru yang dibikin sekelompok aktivis buruh," ujarnya.