PARBOABOA, Pematangsiantar - Penembakan maut yang berlandaskan kebencian rasial kembali terjadi di New York, Amerika Serikat. Sedikitnya 10 orang menjadi korban.
Sebelum melakukan aksi kejinya, sehari sebelumnya Payton Gendron sempat mengamati demografi di lokasi penembakan. Ia berniat menghabisi orang kulit hitam sebanyak mungkin.
Dilansir kantor berita Associated Press, Senin (16/5/2022), penembakan yang dilakukan remaja kulit putih berusia 18 tahun di Buffalo ini memicu duka dan kemarahan.
Menurut laporan otoritas setempat, Gendron mengendarai mobil dari rumahnya di Conklin yang berjarak beberapa jam menuju supermarket Tops di wilayah Buffalo pada Sabtu.
Sesampainya di lokasi, remaja yang dipenuhi kebencian itu langsung melepas 50 tembakan membabi-buta yang disiarkan langsung melalui media sosial Twitch. Ia mengenakan pakaian ala militer lengkap dengan pelindung tubuh.
Gendron menembak dengan menggunakan senjata yang ia beli secara legal dan telah dimodifikasi agar dapat diisi dengan banyak peluru.
Usai kejadian, polisi menangkap pelaku dan menginterogasi orang tuanya, Paul dan Pamela.
Salah satu korban tewas dari kebencian Gendron kepada orang kulit hitam adalah seorang nenek berusia 86 tahun yang baru saja mengunjungi suaminya di panti jompo.
"Seseorang mengisi hatinya dengan kebencian yang amat sangat, sehingga ia bersedia menghancurkan komunitas kami," ujar Pendeta Denise Walden-Glenn.
Presiden Joe Biden juga mengungkapkan kedukaan dan kekecewaannya atas terjadinya penembakan maut itu.
"Kita harus bekerjasama untuk menghapus kebencian yang tetap menjadi noda di jiwa orang-orang Amerika," katanya di gedung Capitol, Washington.
Biden juga akan datang ke Buffalo pada Selasa untuk memantau situasi dan memberikan penghormatan serta simpati kepada korban.
Penembakan kali ini merupakan serangan mematikan terburuk yang terjadi di AS dalam beberapa hari terakhir.
Insiden serupa sebelumnya terjadi di Milwaukee, di mana 21 orang dilaporkan terluka. Otoritas setempat sampai-sampai harus memberlakukan jam malam.
Sementara tiga penembakan lainnya juga terjadi di kota Midwest yang menewaskan tiga orang pada Sabtu.
Pada Minngu, dua penembakan - satu di Houston dan satu lagi di California - mengakibatkan tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Gendron pada Juni tahun lalu sempat mengeluarkan pernyataan bahwa ia akan melakukan penembakan di sekolahnya, SMA Susquehanna Valley, saat kelulusan.
Ia sempat dicek kesehatan jiwanya dan ditahan selama hampir dua hari namun kemudian dibebaskan tanpa tuduhan dan dakwaan apapun.
Payton Gendron saat ini didakwa di Pengadilan Buffalo City dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat satu.