PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengungkapkan jika Pemerintah Belanda telah mengembalikan 472 benda bersejarah milik Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia, I Gusti Agung Wesaka Puja pada Selasa, 11 Juli 2023 di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Selain penyerahan barang koleksi bersejarah dari Belanda, Wesaka mengatakan bahwa dalam agenda tersebut dilakukan juga penandatanganan dokumen terkait Pengaturan Teknis (Technical Arrangement) dan Pengakuan Pengalihan Hak dari Kerajaan Belanda kepada RI.
Dia menyebut, pihaknya telah memulai upaya repatriasi koleksi milik Indonesia itu sejak dua tahun lalu. Karenaya, Agung memastikan jika benda cagar budaya dari Belanda akan segera dikembalikan kepada Indonesia.
Wesaka menuturkan, setelah melalui proses penelitian dari para ahli, 4 artefak yang terdiri dari 132 benda seni Bali Pita Maha, 335 harta karun jarahan Ekspedisi Lombok 1894, 4 Arca era Kerajaan Singasari, dan sebilah keris Puputan Klungkung, Bali bakal dikembalikan ke Indonesia.
Adapun, 132 benda bersejarah seni Bali itu di antaranya ada ukiran kayu, lukisan, sejumlah benda perak, serta tekstil milik para maestro seniman dari kelompok seni Pita Maha yang didirikan pada 29 Januari 1936.
Sekadar informasi, paguyuban seni Pita Maha didirikan oleh I Gusti Nyoman Lempad, Tjokorda Gde Agung Sukawati, Rudolf Bonnet, dan Walter Spies.
Sedangkan untuk 4 Patung Singasari yang dikembalikan Pemerintah Belanda adalah Ganesha, Durga, Nandishvara serta Mahakala.
Keempat arca ini merupakan primadona dari abad ke-13 Masehi yang berasal dari Candi Singasari dan didirikan untuk menghormati kematian dari Raja Kertanegara, dinasti terakhir Kerajaan Singasari.
Sementara itu, 335 objek dari Puri Cakranegara, Lombok yang dikembalikan ini sebelumnya disimpan di Tropenmuseum.
Lalu untuk sebilah keris Puputan Klungkung, Bali telah sejak lama menjadi koleksi dari Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.