Pastor di Portugal Lecehkan Hampir 5.000 Anak di Bawah Umur Selama 70 Tahun

Pendeta gereja katolik alias pastor di Portugal dilaporkan telah melakukan pelecehan terhadap hampir 5.000 anak selama tujuh dekade terakhir tepatnya sejak tahun 1950. (Foto: Freepik)

PARBOABOA, Jakarta – Pendeta gereja katolik alias pastor di Portugal dilaporkan telah melakukan pelecehan terhadap hampir 5.000 anak selama tujuh dekade terakhir tepatnya sejak tahun 1950.

Kepala komisi independen di Portugal, Pedro Strecht mengatakan, temuan tersebut ibarat puncak gunung es karena mereka hanya dapat mengidentifikasi setidaknya 4.815.

“(Kami ingin) memberikan penghargaan yang tulus kepada mereka yang menjadi korban pelecehan selama masa kanak-kanak mereka dan berani bersuara dalam diam,” kata Pedro Strecht dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (14/2/2023).

“Mereka lebih dari sekadar statistik,” lanjutnya.

Strecht mengatakan, sebagian besar pelaku adalah pastor dan korbannya kebanyakan berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 2-14 tahun. Ia menyebut, para korban dilecehkan di sekolah-sekolah Katolik, gereja, rumah pastor, dan tempat pengakuan dosa, dan lokasi-lokasi lainnya.

Sebelumnya, kasus pelecehan di kalangan petinggi katolik juga pernah terjadi. Komisi yang menyatakan dirinya independen ini menyebut, sekitar 3.000 uskup dan pejabat agama dilaporkan Prancis melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 330.000 anak pada Januari 2022.

Korban datang dari orang-orang dari berbagai latar belakang, dari setiap wilayah di negara itu dan juga dari warga negara Portugis yang tinggal di negara-negara lain seperti di Eropa, Afrika, dan Amerika.

Lebih lanjut, komisi tersebut mengaku telah mengirim sebanyak 25 dari kesaksian korban ke kantor jaksa penuntut umum untuk diselidiki. Namun, kasus lainnya tidak bisa diselidiki lantaran telah terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu dan proses hukum tidak dapat dimulai.

Menurut komisi itu, hukum harus diubah sehingga proses hukum dapat dimulai untuk kejahatan bersejarah yang dilakukan 30 tahun yang lalu.

Editor: Sondang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS