Nasi Padang Babiambo Viral, Pemilik Mengaku Sudah Lama Tutup

Pemilik Nasi Padang Babi yang viral di media sosial (dok Anggi/detikcom)

PARBOABOA, Jakarta - Nasi Padang adalah salah satu kuliner populer Indonesia. Dengan menunya yang mengenyangkan, murah, dan enak, warung nasi ini selalu diburu masyarakat.

Di Indonesia warung-warung yang menjual Nasi Padang mudah sekali ditemui, walaupun pada dasarnya makanan ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Biasanya Nasi Padang identik dengan makanan halal, sehingga dapat dikonsumsi siapa saja tanpa harus khawatir mengandung bahan-bahan haram.

Namun masyarakat mendadak heboh dengan kemunculan nasi padang non-halal yang beroperasi di wilayah Kelapa Gading, Jakarta.

Rumah makan bernama Babiambo tersebut melayani pesan antar dan memasarkan produk makananya melalui Instagram @babiambo.

Dalam bio Instagram tertulis ''Food & beverage First in Indonesia, a Non-Halal Padang Food. Order via Tokopedia only. Kelapa Gading.''

Sayangnya, saat ditelusuri ulang, akun Instagram tersebut sudah hilang.

Ramai Dikecam masyarakat

Setelah informasi mengenai rumah makan non-halal ini tersebar, masyarakat langsung mengeluarkan kecaman di media sosial masing-masing.

Tak hanya netizen, anggota DRR RI Guspardi Gaus, juga melayangkan protes keras kepada pemilik usaha tersebut.

Menurunya pemakaian nama menu nasi padang non halal dinilai sebagai penghinaan dan melukai perasaan masyarakat minang yang mayoritasnya beragama Islam.

"Diduga pemilik restoran memanfaatkan dan mendompleng ketenaran Nasi Padang untuk usahanya. Namun mengabaikan etika dan merusak tradisi dan citra masakan padang serta menyalahi adat dan budaya masyarakat Minangkabau," kata Guspardi, Jumat (10/6).

Selain itu Guspardi menambahkan, penggunaan identitas Minangkabau dalam menu masakan padang non halal jelas tidak lazim dan tidak bisa diterima.

Untuk itu, dirinya meminta, kepada pemilik restoran untuk meminta maaf atas penggunaan nama dan identitas minang dengan menu makanan berbahan babi.

Pengakuan Pemilik Rumah Makan Babiambo

Dengan viralnya rumah makan non-halal ini, pihak Polsek Kelapa Gading langsung memanggil pemilik rumah makan tersebut, untuk memberikan keterangan akan usahanya.

Pemilik usaha kuliner Babiambo, bernama Sergio mengaku terkejut dengan heboh usaha miliknya yang mengolah daging babi menjadi masakan padang viral di jagat maya. Padahal, usaha tersebut sudah gulung tikar sejak 2020 lalu.

Dia mengungkapkan usaha ini dibukanya saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia, untuk menambah penghasilan saat ekonomi sulit ketika pandemi. Sayangnya usahanya ini tak berjalan lama, hanya bertahan selama 3 bulan saja.

"Karena itu kan awal pandemi ya semua mencoba mencari opportunity secara online apa sih peluangnya gitu, waktu itu akhirnya melakukan secara online tapi hanya berjalan sekitar 3 bulan kurang lebih seingat saya akhirnya tutup," ucap Sergio di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/9).

Lebih lanjut, Sergio mengaku hanya berjualan di merchand online saja dan tidak membuat gerai offline.

Sergio memaparkan, masakan padang dengan olahan babi yang dijualnya adalah bagian dari mencari inovasi tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun.

Sergio mengatakan pihaknya memang sengaja menuliskan nama babi dengan maksud agar pelanggan tidak merasa tertipu. Dia menyebut di dalam menu telah ditulis secara eksklusif berbahan dasar babi.

"Kenapa kita tulis ada babinya di menunya, karena kita gak mau nanti ada orang yang makan. Gak tau itu ada mengandung babinya," ucapnya.

Adapun beberapa menu non-halal yang dijual di rumah makan Babiambo adalah rendang babi, babi bakar, babi gulai, hingga nasi rames.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS